Teater Keliling Pentaskan Cerita Rakyat Bali di Lima Kota

Yuda Auliya Rahman
Senin, 25 September 2023 17:48:00

Murianews, Kudus – Teater keliling sukses mementaskan ”musikal calon arang” di lima kota di Indonesia yakni di Bandung, Kudus, Madura, Makasar, dan Toraja mulai 15 – 24 September 2023.
Pentas yang didukung Bakti Budaya Djarum Foundation ini, menampilkan pertunjukkan drama yang diadaptasi dari cerita rakyat bali berkonsep musikal dan dikolaborasikan dengan musik, bela diri, tari, dan nyanyian.
Musikal calon arang sendiri bercerita tentang hidup seorang dukun sakti nan keji di sebuah desa bernama Desa Girah. Dukun itu bernama Nyi Rangda, sosok ibu yang menyayangi anaknya, Ratna Manggali.
Ratna adalah sosok cantik ”yang terkutuk”. Ia juga tidak kunjung mendapat pendamping akibat orang-orang yang takut terhadap sosok sang ibu yang menyeramkan.
Bayang-bayang Nyi Rangda, sang dukun sakti menjadi konflik utama dari kisah yang mempertemukan berbagai karakter tokoh dalam pementasan.
Renitasari Adrian, Program Director Bakti Budaya Djarum Foundation mengatakan, teater keliling senantiasa menghadirkan pertunjukan yang unik dan sarat akan pesan. Kelompok teater ini berhasil menghibur dan menyebarkan kecintaan budaya di hati para penikmat seni di berbagai daerah yang di kunjungi.
”Konsep pentas ini sangat menarik karena berkolaborasi dengan pegiat seni di masing-masing daerah tempat pementasan. Ini juga diharapkan menjadi fondasi kuat dalam membangun dan memupuk rasa bangga akan warisan budaya Indonesia,” terangnya.
Pihaknya juga berharap melalui kolaborasi yang terjalin ini generasi muda bisa semakin belajar tentang nilai, pesan setiap kisah budaya yang diwariskan nenek moyang.
Sementara Dolfry Inda Suri, Ketua Yayasan Teater Keliling menjelaskan, keberagaman budaya dan suku bangsa yang kental tergambarkan dalam cerita rakyat yang dimiliki Indonesia. Teater Kelolong berupaya melestarikan cerita rakyat Indonesia yang menjadi salah satu identitas terbaik yang dimiliki bangsa.
”Melalui kreativitas, cerita rakyat akan disajikan dalam konsep pertunjukan modern namun tidak kehilangan sisi tradisionalnya sebagai bentuk bangga terhadap apa yang budaya kita miliki. Harapannya tentu para milenial bisa mengenal cerita-cerita rakyat ini sebagai kekayaan yang perlu diceritakan secara turun temurun agar tidak punah,” ucapnya.
Editor: Cholis Anwar