Keren! Jamu Orang Kudus Ini Pernah Menang Lomba Internasional
Zulfa Amila Shaliha
Selasa, 28 Mei 2024 00:58:00
Murianews, Kudus – Jamu bathok buatan Erlina (69) warga Kudus ini ternyata bukan sembarang hamu. Pasalnya, jamu ini pernah memenangkan kejuaraan di Lomba Jamu dan Kuliner Internasional di Semarang pada tahun 2013 lalu.
Kontestan dalam lomba tersebut tidak hanya dari nusantara saja. Namun, ada perwakilan negara-negara tetangga seperti China, Spanyol, Jepang, Korea, Mesir, dan Jerman.
”Sempat menjadi juara untuk perlombaan jamu tingkat internasional di Semarang,” kata Erlina pada Murianews.com, Senin (27/5/2024)
Bukan bertujuan untuk menang, kata dia, melainkan untuk berbagi pengalaman. Erlina dari awal ingin saling belajar mengenai dunia rempah-rempah.
Erlina sendiri mengaku percaya diri atas komitmennya pada kualitas jamu yang ia buat. Ia tak menambahkan campuran apapun seperti madu, gula, putih telur seperti jamu-jamu yang dijual kebanyakan.
Kata dia, jamu yang dicampur demikian akan memengaruhi rasa. Apalagi ketika diteguk, jamu dengan campuran lain itu akan membuat tenggorokan sakit.
”Jamu godog saya ini satu-satunya di Kudus. Racikannya turun temurun tiga generasi. Bahan yang saya gunakan juga alami. Jadi dipastikan tidak ada efek samping,” ujar Erlina.
Erlina sendiri memiliki teknik tertentu agar jamu yang ia racik aman untuk dikonsumsi. Ia menyaring semua rempah-rempah dan hanya menggunakan air rebusan saja. Hal ini dilakukan agar tidak membuat ginjal bekerja terlalu keras ketika mencerna.
Untuk bahan dasar jamu sendiri, Erlina memasok dari produsen empon-empon se Indonesia. Semua daerah, kata dia, memiliki sumber daya alam berbeda-beda. Itu semua bisa ia manfaatkan.
”100 persen asli Indonesia. Saya tidak perlu repot mencari ke luar negeri karena di Indonesia sudah lengkap,” ujar Erlina dengan bangga.
Erlina membuka toko jamunya di Jalan H Wahid Hasyim Nomor 7a. Ia tidak mau membuka cabang di tempat lain karena tidak ingin ada penurunan kualitas. Ia sangat menjaga kepercayaan pelanggan terhadapnya.
”Tidak ada cabang, tidak ada pengiriman online. Sebab, tidak ada resep tertulis. Lagipula, racikan ini semua saya miliki secara otodidak dari ibu dan nenek saya,” imbuh Erlina.
Jamu yang memiliki banyak penggemar ini telah berdiri sejak 21 tahun lalu. Konsumennya juga dari beragam lokasi, profesi hingga usia.
”Tak terhitung jumlahnya orang yang merasakan khasiat jamu saya. Silakan berkunjung untuk memastikannya,” pungkas Erlina.
Editor: Supriyadi



