Rabu, 19 November 2025

Murianews, Bojonegoro – Jembatan kaliketek Bojonegoro, Jawa Timur retak. Retakan ada pada bagian plesengan atau pondasi penghubung ke jalan raya.

Jembatan tersebut merupakan penghubung Kabupaten Bojonegoro ke Kabupaten Tuban. Akses tersebut juga menjadi saksi bisu perjuangan Bangsa Indonesia di masa penjajahan.

Dikutip dari Beritajatim.com, Senin (11/9/2023), retaknya plengsengan jembatan itu menjadi pembicaraan di media sosial. Seperti unggahan video di media sosial Facebook hingga mendapat ratusan komentar.

Diperkirakan, keretakan jembatan sudah terjadi lama. Kini, kondisinya sudah makin parah. Bahkan, keretakan merata di sisi kanan dan kiri pada pondasi selatan jembatan. Bahkan penyambung antara jembatan dengan jalan raya juga turut retak.

Keretakannya cukup lebar dan diperkirakan hingga tembus ke dalam. Diperkirakan keretakannya mencapai 10 sampai 20 sentimeter. Sedangkan penyambung antara jembatan dengan jalan raya kerenggangan sekitar 3 sentimeter.

Jembatan Kaliketek sendiri menyimpan sejarah tentang perjuangan para pahlawan melawan kolonialisme di Bojonegoro. Jembatan peninggalan Belanda itu merupakan akses mobilisasi hasil kekayaan alam dengan menyeberangi sungai terpanjang di Pulau Jawa.

Salah seorang pemerhati sejarah Kabupaten Bojonegoro, Djoni Susanto mengungkapkan, pembangunan jembatan Kaliketek diperkirakan dibangun pada 1916-1919.

Pada sisi selatan jembatan masih masuk wilayah Kelurahan Banjarejo dan Desa Banjarsari Kecamatan Trucuk pada sisi utara. Nama diambil dari nama sungai di sebelah timur jembatan yang bermuara di Sungai Bengawan Solo.

Komentar

Berita Terkini

Terpopuler