Murianews, Jakarta – Syahrul Yasin Limpo memenuhi panggilan Polda Metro Jaya terkait aduan dugaan pemerasan, Kamis (5/10/2023) pagi tadi. Ia diperiksa tiga jam saat memberikan keterangannya.
Sebelumnya, dua pegawai Kementerian Pertanian (Kementan), yakni Panji Harianto ajudan Mentan dan Heri (sopir Mentan) dipanggil Polda Metro Jaya, 28 Agustus 2023 lalu.
Keduanya dipanggil berdasarkan surat pemanggilan Polda Metro Jaya dengan nomor registrasi B/10339/VIII/RES.3.3/2023/Ditreskrimsus tertanggal 25 Agustus 2023.
Dalam surat yang ditandatangani Dirkrimsus Polda Metro Jaya Kombes Ade Safri Simanjuntak itu, Panji dan Heri diminta memberikan keterangan untuk kepentingan penyelidikan dugaan tindak pidana korupsi berupa pemerasan yang dilakukan pimpinan KPK.
Namun, dalam surat itu tidak disebutkan sosok pimpinan KPK yang dimaksud.
Menanggapi itu, Ketua KPK Firli Bahuri membantah adanya pemerasan dalam pengusutan dugaan korupsi di Kementan. Firli Bahuri mengeklaim hal itu tidak pernah terjadi.
”Tentu saya ingin katakan bahwa apa yang menjadi isu sekarang tentu kita juga harus pahami, namun demikian kita juga menyampaikan bahwa hal tersebut tidak benar dan tidak pernah dilakukan oleh pimpinan KPK,” ucap Firli, dikutip dari Tribunnews.com, Kamis (5/10/2023).
Firli menyebut banyak pihak tak bertanggung jawab yang mengatasnamakan pimpinan KPK. Pihak-pihak itu suka menghubungi kepala daerah, menteri, hingga anggota DPR RI.
”Beberapa kali terjadi penyalahgunaan foto, maupun picture yang mengatasnamakan, ada beberapa kali, mengatasnamakan pimpinan. Menghubungi beberapa kepala daerah, bahkan menteri, bahkan anggota DPR RI pun pernah. Saya tidak tahu siapa yang melakukan itu dengan meminta segala sesuatu,” imbuhnya.



