Murianews, Probolinggo – Dinas Pemuda Olahraga dan Pariwisata Kabupaten Probolinggo, Jawa Timur memastikan peresmian jembatan kaca Seruni Point Bromo tak terpengaruh dengan peristiwa di Banyumas, Jawa Tengah.

Kepastian itu disampaikan Plt Kepala Dinas Pemuda Olahraga dan Pariwisata Kabupaten Probolinggo, Heri Wahyudi. Ia menyebut, kontruksi jembatan kaca Senuri Point Bromo aman.

Selain itu, kaca yang digunakan lebih tebal. Ketebalan kaca yang digunakan pada jembatan kaca Bromo memiliki ketebalan 50 milimeter atau 5 cm. Sementara kaca yang digunakan jembatan kaca The Geong Banyumas hanya 12 milimeter atau 1,2 cm.

Kaca yang digunakan juga berlapis atau SentryGlas Plus (SGP) Laminates Plus setebal 25,55 milimeter atau 2,5 cm. Apabila dijadikan satu totalnya memiliki ketebalan 5 cm.

Perlu diketahui, SGP merupakan kombinasi dari dua atau lebih lembaran kaca yang disatukan dengan menggunakan satu atau lebih lapisan interlayer khusus untuk lantai jembatan.

Heri juga mengklaim kontruksi jembatan kaca Seruni Point lebih kokoh. Meski kedalaman jurang yang dilintasi jembatan itu sekitar 80 – 100 meter, wisatawan tak perlu cemas.

Tak hanya itu, jembatan juga sudah melalui uji kelayakan yang dilakukan Kementerian PUPR. Jembatan dibangun menggunakan tiang bor bertulang dan dilengkapi dengan double protection steel berupa baja galvanis yang tahan karat.

Jembatan kaca Seruni Point diklaim mampu menampung 100 orang atau beban hingga 9 ton.

”Kami akan menerapkan SOP (Standard Operating Procedure) yang ketat. Proyek infrastruktur yang mendukung jembatan kaca dari sisi masuk dan sisi keluar dipastikan selesai akhir tahun 2023, tapi informasi resmi mengenai peresmian tunggu konfirmasi lebih lanjut,” ujarnya dikutip dari TIMES Indonesia, Senin (30/10/2023).

Sebelumnya, telah terjadi insiden kecelakaan di jembatan kaca The Geong, Desa Limpakuwus, Kecamatan Sumbang, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah. Kaca pada bagian lantai jembatan pecah yang mengakibatkan satu orang meninggal dunia terjatuh.