Selasa, 24 Juni 2025

Murianews, Kudus – Kepolisian Indonesia berhasil membongkar dan menyikat habis para sindikat kejahatan sepanjang 2023 ini. Mulai dari sindikat perdagangan orang, rumah produksi film porno ’lokal’, penjualan organ tubuh, dan jaringan narkoba internasional.

Berikut kasus-kasus besar para sindikat yang berhasil disikat Kepolisian Indonesia;

Polisi Tangkap 668 Pelaku TPPO

Satgas TPPO Polri mengklaim telah menangkap 668 pelaku mulai 4-28 Juni 2023. Dari penangkapan itu, sebanyak 1.861 orang berhasil diselamatkan.

Modus kasus perdagangan orang ini, paling banyak dipekerjakan sebagai pembantu rumah tangga, kemudian dijadikan pekerja seks komersial (PSK), hingga menjadi anak buah kapal (ABK).

Dibongkarnya Rumah Produksi Film Porno

Polda Metro Jaya berhasil membongkar rumah produksi film porno yang beroperasi di wilayah Jakarta Selatan.

Penyidik Polda Metro jaya menyebut, Bisnis rumah produksi film porno ini melibatkan sejumlah artis, selebgram, dan foto model sebagai pemerannya.

Polisi telah menetapakan pemilik rumah produksi sekaligus sutradara dan produser, kameramen, sekretaris rumah produksi, serta sound engineering sebagai tersangka.

Sejumlah artis dan selebgram juga terlibat dalam pembuatan produksi film dewasa ini diperiksa. Di antaranya yakni, Meli3GP dan Siskaeee.

Sindikat Penjualan Ginjal

Ditreskrimum Polda Metro Jaya menangkap jaringan penjualan ginjal ke Kamboja. 12 orang pelaku berhasil ditangkap dalam kasus ini. Ironisnya dua di antaranya merupakan oknum polisi dan petugas imigrasi. Dari 12 pelaku, sembilan di antaranya merupakan mantan pendonor.

Tak lama, polisi juga menangkap seorang warga Kudus saat hendak menjual ginjalnya ke India. Ia ditangkap bersama seorang perantara saat berada di Deli Serdang. Dalam penangkapan itu, polisi juga menyita bukti transaksi yang dilakukan.

Gembong Narkoba Internasional Marno dan Fredy Pratama

Buronan bos jaringan narkoba internasional Marno ditangkap polisi di Johor, Malaysia. Marno telah cukup lama menjadi buronan polisi. Marno disebut sebagai pengendali peredaran narkoba jenis sabu seberat 411 kilogram.

Penangkapan Marno ini diketahui dari keterangan Direktur Reserse Narkoba Polda Riau Kombes Pol Yos Guntur. Penangkapan dilakukan atas kerja sama Polda Riau dengan Kepolisian Johor.

Saat ditangkap, polisi mengamankan barang bukti berupa narkoba jenis sabu seberat 62 kg. Selain Marno, Polda Riau juga meringkus sejumlah pelaku jaringan Marno termasuk anak dan istrinya yang juga terlibat dalam pengendalian ratusan kilogram sabu.

Selain Marno, Polisi juga meringkus 884 pengedar narkoba yang masuk jaringan narkoba internasional asal Banjarmasin, Kalimantan Selatan Fredy Pratama alias Miming. Para pengedar itu ditangkap dalam kurun waktu 2020-2023.

Dari penangkapan itu, total seluruh sebanyak 10,2 ton narkoba jenis sabu serta 116.346 butir ekstasi berhasil diamankan sebagai barang bukti. Dalam mengendalikan peredaran narkoba, Fredy Pratama memperkerjakan oknum polisi, oknum penegak hukum, hingga artis.

Hingga kini, Fredy Pratama masih belum ditangkap. Jaringan Fredy Pratama pun menjadi PR besar Polri dalam pemberantasan peredaran narkoba.

Komentar

Terpopuler