Rabu, 19 November 2025

Murianews, Jakarta – Keputusan Mahfud MD mundur dari jabatannya sebagai Menteri Koordinator Politik, Hukum dan Keamanan (Menkopolhukam) disebut menguntungkan Pasangan Capres-Cawapres nomor urut 1 Anies-Muhaimin (AMIN).

Penilaian itu diungkapkan Pengamat Politik The Indonesian Institute Arfianto Purbolaksono. Ia menyebut, mundurnya Mahfud justru bisa membawa dampak positif secara elektoral bagi AMIN.

Arfi menjelaskan, keputusan Mahfud MD mundur dari jabatannya tak lepas dari hasil survei yang didapatkannya bersama pasangannya dalam kontestasi Pilpres 2024, Ganjar Pranowo. Di mana, dalam sejumlah survei pasangan Ganjar-Mahfud masih tertinggal dari AMIN.

”Ini sebenarnya strategi menyikapi hasil survei elektabilitas Ganjar-Mahfud yang hingga saat ini belum cukup baik. Bahkan, tertinggal dari pasangan Anies-Muhaimin (AMIN),” kata Arfianto seperti dikutip Murianews.com dari Suara.com, Rabu (31/1/2024).

Menurutnya, keputusan Mahfud MD merupakan langkah strategis tim Ganjar-Mahfud demi meningkatkan eleKtoral. Namun apakah ini akan bisa berpengaruh? Menurutnya justru tidak.

Penyebabnya, sejak awal, Pilpres 2024 merupakan pertarungan bagi kontestan yang meneruskan kebijakan Pemerintahan Jokowi dengan mereka yang ingin perubahan.

Nah, Arfianto melanjutkan, pasangan Ganjar-Mahfud justru dinilai masih abu-abu, apakah ingin keberlanjutan atau perubahan.

Arfianto berpendapat, keputusan Mahfud MD tak berpengaruh signifikan pada elektoral Ganjar-Mahfud mengingat hari pencoblosan Pilpres 2024 pada 14 Februari 2023 tinggal dua minggu lagi.

Diberitakan sebelumnya, hasil survei LSI Denny JA menyebutkan, elektabilitas Prabowo-Gibran sudah melewati magic number untuk 1 putaran 50,7 persen.

Bahkan, jika direntangkan dengan titik optimis atau perolehan ditambah margin of error maka elektabilitas Prabowo-Gibran adalah 53,6 persen.

Sementara, elektabilitas Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar menduduki peringkat kedua dengan persentase 22 persen. Sedangkan, Ganjar Pranowo-Mahfud MD di urutan ketiga dengan persentase 19,7 persen.

”Saat ini tersisa dua minggu menjelang pemilihan. Jika berhasil mempertahankan tren yang di dapat, maka Prabowo-Gibran di ambang menang satu putaran saja,” kata peneliti LSI Denny JA, Adji Al Faraby.

 

Komentar

Berita Terkini

Terpopuler