Kamis, 20 November 2025

Murianews, Jakarta – Menteri Pertahanan Prabowo Subianto resmi mendapatkan anugerah Jenderal TNI Kehormatan (HOR). Tanda kehormatan itu disematkan langsung oleh Presiden Joko Widodo, di Mabes TNI, Cilangkap, Jakarta, Rabu (28/2/2024) tadi.

Langkah ini diperkuat dengan penyematan bintang empat di kedua bahu Prabowo, diikuti dengan jabat tangan serta sikap hormat dari Prabowo kepada Presiden Jokowi.

”Kenaikan pangkat secara istimewa berupa jenderal TNI kehormatan kepada Bapak Prabowo Subianto. Saya ucapkan selamat kepada Bapak Jenderal Prabowo Subianto,” kata Jokowi dalam sambutannya sebagaimana dikutip dari siaran langsung Narasi TV. 

Pemberian pangkat ini didasari oleh Keppres Nomor 13/TNI/Tahun 2024 tanggal 21 Februari 2024 tentang Penganugerahan Pangkat Secara Istimewa berupa Jenderal TNI Kehormatan.

Jokowi menjelaskan, pemberian pangkat tersebut sebagai bentuk penghargaan dan peneguhan atas dedikasi Prabowo dalam berbakti kepada rakyat, bangsa, dan negara.

”Pemberian pangkat ini adalah bentuk penghargaan sekaligus peneguhan untuk berbakti sepenuhnya kepada rakyat, bangsa dan negara,” kata Jokowi.

Dia mengatakan penyematan itu sesuai dengan UU No 20 Tahun 2009 tentang Gelar Tanda Jasa dan Tanda Kehormatan.

Namun, penyematan Jenderal kehormatan sudah bukan barang baru di Indonesia. Sebelum Prabowo Subianto, ada enam purwirawan TNI yang mendapatkan pangkat Jenderal TNI Kehormatan.

Siapa saja mereka? Simak ulasan berikut ini:

Luhut Binsar Pandjaitan

Jenderal (purn) TNI Luhut Binsar Pandjaitan mendapatkan pangkat ini pada masa kepemimpinan Presiden Abdurrahman Wahid. Saat itu, Luhut menjabat sebagai Menteri Perindustrian dan Perdagangan Indonesia periode 2000-2001.

Sebelum menjabat sebagai menteri, Luhut sempat menjabat di beberapa posisi di tubuh TNI. Karir militernya banyak dihabiskan di Kopassus TNI AD.

Agum Gumelar

Di era yang sama, Jenderal (purn) TNI Agum Gumlar juga mendapatkan gelar Jenderal Kehormatan bintang empat. Saat pemerintahan Presiden keempat RI Abdurrahman Wahid, Agum Gumelar menjabat sebagai Menteri Perhubungan periode 1999-2001.

Masih pada 2001, Agum Gumelar menjabat sebagai Menteri Pertahanan dan Menteri Koordinator Bidang Politik, Sosial, dan Keamanan Republik Indonesia.

SBY

Presiden keenam RI Susilo Bambang Yudhoyono atau SBY juga mendapatkan gelar Jenderal Kehormatan bintang empat.

Gelar itu didapatkan saat ia menjabat sebagai menteri Menteri Koordinator Bidang Politik dan Keamanan Indonesia, periode 2001-2004 di era Presiden kelima RI Megawati Soekarnoputri.

AM Hendropriyono

Megawati juga memberikan gelar yang sama pada Jenderal (purn) TNI Abdullah Mahmud Hendropriyono atau biasa disapa AM Hendropriyono.

Kala itu, Hendropriyono menjabat sebagai Kepala Badan Intelijen Negara periode 2001-2004.

Sebelumnya, Hendropriyono pernah menjabat sebagai Komandan Peleton dengan pangkat Letnan Dua Infanteri di Komando Pasukan Sandi Yudha (Kopassandha) yang kini bernama Komando Pasukan Khusus (Kopassus) TNI AD.

Hari Sabarno

Tak hanya SBY dan Hendropriyono, Jenderal (purn) TNI Hari Sabarno juga mendapatkan gelar Jenderal Kehormatan dari Megawati.

Hari mendapat gelar jenderal kehormatan saat menjabat sebagai Menteri Koordinator Bidang Politik dan Keamanan Republik Indonesia dengan masa jabatan 12 Maret 2004–20 Oktober 2004.

Soesilo Soedarman

Namun, sebelum lima sosok tersebut, di era Soeharo, gelar kehormatan juga didapatkan Jenderal (purn) TNI Soesilo Soedarman.

Soesilo kala itu menjabat sebagai Menteri Koordinator Bidang Politik dan Keamanan Republik Indonesia pada Kabinet Pembangunan VI (1993-1998).

Kemudian, Soesilo juga sempat menjabat sebagai Menteri Pariwisata, Pos, dan Telekomunikasi pada Kabinet Pembangunan V (1988-1993).

Soesilo Soedarman juga pernah menjabat sebagai Duta Besar RI untuk Amerika Serikat yang berkedudukan di Washington DC dari 18 Februari 1986 hingga 11 April 1988.

 

Komentar

Berita Terkini

Terpopuler