Rabu, 19 November 2025

Murianews, Surabaya – BMKG Juanda memperingatkan adanya potensi cuaca ekstrem di sejumlah wilayah di Provinsi Jawa Timur pada periode 4 – 10 Maret 2024.

Dalam rilisnya, BMKG Juanda menyebut ada pola pertemuan angin dan belokan angin di wilayah Jawa Timur. Selain itu, terdapat kondisi atsmosfer yang labil dan lembab dari lapisan bawah hingga atas.

Kondisi itu menyebabkan penumpukan massa udara basah sehingga membentuk awan-awan kovektif yang massif di wilayah Jatim. Lebih lagi, saat ini wilayah Jatim berada di fase peralihan dan akhir musim hujan sehingga membuat suhu permukaan laut menghangat.

Waspadai potensi cuaca ekstrem di beberapa wilayah Jawa Timur yang dapat mengakibatkan terjadinya bencana hidrometeorologi (hujan lebat, banjir, tanah longsor, angin kencang, puting beliung, hujan es) pada periode 4 Maret - 10 Maret,” tulis BMKG Juanda, seperti dikutip Murianews.com, Senin (4/3/2024).

Ada pun wilayah yang berpotensi terdampak cuaca ekstrem yakni, Surabaya, Sidoarjo, Gresik, Jember, Kota dan Kabupaten Malang, Kota dan Kabupaten Kediri, Nganjuk, Ngawi.

Kemudian, Banyuwangi, Kota Batu, Kota dan Kabupaten Blitar, Bojonegoro, Bondowoso, Bangkalan, Pamekasan, Jombang, Sampang, Ponorogo, Situbondo, Sumenep, Trenggalek.

Selanjutnya, Kota dan Kabupaten Mojokerto, Pasuruan, Kota dan Kabupaten Probolinggo, Tuban, Tulungagung, dan Tuban.

Terkait kondisi itu, BMKG Juanda mengimbau masyarakat dan instansi terkait agar senantiasa waspada terhadap potensi cuaca ekstrem selama sepekan ke depan.

Wilayah dengan topografi curam/bergunung/tebing diharapkan lebih waspada terhadap dampak yang dapat ditimbullkan akibat cuaca ekstrem seperti banjir, banjir bandang, tanah longsor jika wilayah tersebut terjadi hujan dengan intensitas sedang-lebat dengan durasi panjang,” tulis BMKG Juanda.

BMKG Juanda juga mengimbau para pengendara untuk mewaspadai jalan licin, pohon tumbang dan berkurangnya jarak pandang saat hujan lebat berlangsung.

Selain itu, masyarakat juga diimbau untuk selalu memantau kondisi terkini berdasarkan citra radar cuaca,” katanya.

Komentar

Berita Terkini

Terpopuler