Info Haji 2024
Cuaca Panas, KKHI Imbau Jemaah Haji Pakai Masker
Zulkifli Fahmi
Rabu, 29 Mei 2024 05:50:00
Murianews, Jakarta – Kepala Klinik Kesehatan Haji Indonesia (KKHI) Makkah dr Enny Nuryanti mengimbau jemaah haji untuk mengenakan masker saat beribadah atau beraktifitas.
Ia mengatakan, penggunaan masker untuk mencegah jemaah haji terserang penyakit yang dipicu dari panasnya cuaca di Arab Saudi. Saat ini, rata-rata suhu di Arab Saudi mencapai 39-43 derajat celcius.
Kondisi itu dapat memicu sejumlah penyakit, terutama penyakit pernapasan seperti pneumonia dan ISPA. Lebih lagi, jemaah tak bisa menghindarkan diri dari kerumunan.
”Pneumonia terjadi berawal dari infeksi saluran pernafasan atas atau Infeksi Saluran Pernafasan Akut (ISPA) bisa dipicu cuaca panas. Selain itu, kebanyakan jemaah haji saat beribadah tak bisa menghindarkan diri dari kerumunan, sehingga mudah tertular ISPA,” ucapnya di Makkah, Selasa (28//5/2024), seperti dikutip dari laman Kemenag RI, Rabu (29/5/2024).
Enny menjelaskan, pemakaian masker sangat penting sebagai benteng pertahanan diri jemaah haji dari penyakit. Terutama bagi jemaah haji yang sudah lansia.
”Jadi saat di tempat umum, wajib pakai masker. Apalagi para lansia, mereka bisa lebih rentan karena kondisi tubuhnya,” lanjut dr Enny.
Tak hanya itu, jemaah haji juga diimbau untuk tetap menjaga imun tubuh dengan banyak mengkonsumsi vitamin dan makanan bergizi, istirahat yang cukup, serta minum air putih atau oralit untuk menjaga cairan tubuh.
”Jadi banyak-banyak minum air putih serta minum oralit juga diperlukan untuk memenuhi cairan tubuh. Dan yang paling penting itu berhenti merokok bagi yang merokok,” saran dr Enny.
Klinik Kesehatan Haji Indonesia (KKHI) Makkah sendiri mencatat ada 57 jemaah haji yang saat ini masih dirawat inap karena tiga penyakit dominan. Yaitu pneumonia, dispepsia atau keluhan lambung dan demensia.
KKHI juga mencatat sejak 20 Mei 2024, KKHI menerima 137 pasien rawat jalan. Kebanyakan pasien tergolong lansia.
”Sama dengan yang rawat inap kasus terbanyak Pneumonia, disusul hipertensi dan demensia,” ujarnya.



