Ke Israel, Lima Tokoh Muda NU Diminta Pilih Mundur atau Dipecat

Zulkifli Fahmi
Kamis, 18 Juli 2024 08:53:00

Murianews, Jakarta – Sekjen PBNU Saifullah Yusuf atau Gus Ipul meminta lima tokoh muda NU yang sempat menemui Presiden Israel Isaac Herzog untuk mengundurkan diri atau dipecat dari kepengurusan NU.
Kelima tokoh muda NU yang dimaksud yakni, Munawir Aziz (Sekum PP Pagar Nusa), Sukron Makmun (PWNU Banten), Izza Annafisah Dania dan Nurul Bahrul Ulum (PP Fatayat NU), serta Zainul Maarif (Unusia).
’’Pilihannya mengundurkan diri atau dimundurkan dari organisasi. Jadi, saya minta mereka segera memilih,’’ kata Gus Ipul seperti dinukil dari Antara, Kamis (18/7/2024).
Gus Ipul menilai, pemberhentian kelima orang itu dari pengurusan NU dilakukan agar dapat menjadi pembelajaran. Dengan begitu, kejadian itu tak terulang lagi kelak.
Mantan Wakil Gubernur Jawa Timur itu menyebut PBNU telah meminta lembaga dan badan otonom tempat bersangkutan mengabdi untuk mengambil tindakan tegas atas pelanggaran itu.
’’(ada) Dua pilihan mengundurkan diri atau diberhentikan,’’ kata dia.
Gus Ipul menyebut, Ketum PBNU KH Yahya Cholil Staquf atau yang akrab disapa Gus Yahya telah memanggil satu di antara kelima tokoh muda NU itu.
Sementara, empat orang lainnya telah dipanggil masing-masing ketua lembaga dan badan otonom tempat mereka jadi pengurus.
’’Satu orang telah dimintai keterangan oleh Ketum langsung dan sisanya sudah dimintai keterangan oleh ketua lembaga masing-masing,’’ kata dia.
Dari hasil tabayyun itu, kelima tokoh muda NU itu menyebut kedatangannya ke Israel sama sekali bukan mewakili lembaga maupun organisasi NU.
Keberangkatan mereka ke Israel dibiayai oleh sebuah LSM yang dalam undangannya tertera agenda dialog antariman. Undangan tersebut juga disebut tidak ada jadwal untuk bertemu Presiden Israel.
Dalam klarifikasinya, mereka beralasan keberangkatan itu bertujuan untuk turut serta menciptakan perdamaian antara Israel dan Hamas.
Gus Ipul menyebut, kelima tokoh muda NU itu juga telah mengakui kesalahannya. Namun bagaimanapun, kepergian mereka ke Israel tetap melanggar ketentuan NU.
’’Meski mereka telah meminta maaf karena pergi tanpa izin dan pemberitahuan, tapi kepergian ini melanggar ketentuan, apalagi kerja sama atau komitmen kerja sama dengan pihak luar negeri harus seizin PBNU,’’ ujarnya.
Untuk diketahui, sebanyak lima orang nahdliyin mengunjungi Presiden Israel Isaac Herzog dan foto mereka viral di media sosial.
Kelima orang tersebut berasal dari sejumlah lembaga di bawah naungan PBNU, seperti Fatayat NU, Pengurus Pusat (PP) Pagar Nusa NU, Universitas Nahdlatul Ulama Indonesia (Unusia), dan Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Banten.