Kamis, 20 November 2025

Anak juga akan mengalami rendahnya harga diri ketika dewasa, marah, dan malu karena berbeda dengan anak lainnya, serta tak memiliki pengalaman kebersamaan dengan sang ayah.

Trubus mengungkapkan, sebuah penilitian menyatakan anak laki-laki yang mengalami fatherless cenderung tumbuh menjadi anak yang rentan dengan kenakalan remaja.

Selain itu, anak juga tumbuh dengan komitmen dan pengendalian emosi yang rendah dan tingkat agresivitas yang tinggi. Fatherless juga berdampak pada sukses tidaknya dalam pendidikan.

’’Dampak psikologisnya dapat menyebabkan pada penyimpangan prilaku dan perilaku ketidakbermaknaan hidup pada anak,’’ ujarnya.

Ia pun menekankan kembali pentingnya peran ayah dalam tumbuh kembang anak agar mereka memiliki mental yang sehat.

Trubus menyarankan, agar ayah terlibuat langsung dalam interaksi dengan anak, misalnya bermain bersama maupun melakukan aktivitas lainnya.

Kemudian, memiliki aksesibilitas dalam berinteraksi dengan anak saat dibutuhkan, serta tanggung jawab dalam mengembangkan rencana pengasuhan anak.

Pengaruh ayah bagi perkembangan anak yakni mengajarkan eksploarsi dan pengambilan risiko. Ayah juga menjadi sarana mengenalkan dunia luar melalui pekerjaannya.

Pendisiplin yang Tegas

Komentar

Terpopuler