Di kesempatan itu, BMKG mengimbau masyarakat untuk mengantisipasi risiko bencana hidrometeorologi, seperti banjir dan tanah longsor, terutama di wilayah rawan.
Untuk pemangku kebijakan, BMKG mengimbau agar melakukan pembersihan saluran air dan lingkungan sekitar guna mengurangi risiko banjir.
’’Menghindari aktivitas di wilayah rawan bencana serta mempersiapkan perlengkapan darurat. Memantau informasi cuaca terkini melalui kanal resmi BMKG,’’ tulis BMKG.
Meski begitu, BMKG mengimbau masyarakat tetap tenang dan siaga menghadapi perubahan cuaca ekstrem, serta pahami langkah evakuasi jika diperlukan.
Murianews, Jakarta – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memperingatkan adanya potensi cuaca ekstrem yang melanda sejumlah wilayah Indonesia.
Dalam keterangan tertulisnya, BMKG menyebut cuaca ekstrem itu dipengaruhi adanya fenomena atmosfer, yakni gelombang Kevin dan Rossby yang memperkuat pembentukan awan hujan.
Faktor lokal, termasuk perlambatan angin, juga berperan dalam peningkatan intensitas curah hujan di beberapa daerah. Potensi ini diperkirakan terjadi sejak Selasa (19/11/2024) hingga Senin (25/11/2024) nanti.
Akibatnya, sejumlah wilayah diperkirakan akan mengalami hujan dengan intensitas sedang hingga sangat lebat dan dapat disertai kilat atau petir dan angin kencang.
Adapun wilayah dengan potensi hujan sedang-sangat lebat dan disertai kilat atau petir, yakni Aceh, Sumatera Utara, Riau, Sumatera Barat, Kepulauan Riau, Jambi, Sumatera Selatan, Bangka Belitung, Lampung.
Kemudian, Banten, DKI Jakarta, Jawa Barat, Daerah Istimewa Yogyakarta, Jawa Timur, Bali, Nusa Tenggara Barat, dan Nusa Tenggara Timur.
Selanjutnya, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan, Kalimantan Timur, Sulawesi Utara, Sulawesi Barat, Sulawesi Tengah, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, Maluku Utara, Papua Tengah, Papua Pegunungan.
Sedangkan, wilayah yang berpotensi mengalami hujan dengan disertai angin kencang diperkirakan terjadi di Papua Selatan.
Imbauan BMKG
Di kesempatan itu, BMKG mengimbau masyarakat untuk mengantisipasi risiko bencana hidrometeorologi, seperti banjir dan tanah longsor, terutama di wilayah rawan.
Untuk pemangku kebijakan, BMKG mengimbau agar melakukan pembersihan saluran air dan lingkungan sekitar guna mengurangi risiko banjir.
’’Menghindari aktivitas di wilayah rawan bencana serta mempersiapkan perlengkapan darurat. Memantau informasi cuaca terkini melalui kanal resmi BMKG,’’ tulis BMKG.
Meski begitu, BMKG mengimbau masyarakat tetap tenang dan siaga menghadapi perubahan cuaca ekstrem, serta pahami langkah evakuasi jika diperlukan.
