Kamis, 20 November 2025

Kemudian, faktor tingginya biaya Pilkada membuat calon-calon yang dihadirkan bukan yang diharapkan masyarakat. 

’’Mungkin yang diharapkan tidak mampu, karena cost-nya yang begitu besar, apalagi sekarang serentak dengan pilkada daerah lainnya,’’ kata dia. 

Selain itu, ia juga menilai kurangnya sosialisasi dari KPU membuat partisipasi pemilih menurun. Menurutnya, KPU mestinya merangkul pemilih pemula yang merupakan generasi muda. 

’’Menggapai para pemilih pemula yang notabenenya sekarang kan banyak yang generasi-generasi muda, Gen Z itu juga kurang mampu merangkul, ya baik pesertanya maupun juga dari sosialisasi KPU,’’ ucap Dede. 

Ia dan Komisi II pun akan mengevaluasi efektivitas penyelenggaraan pilkada serentak yang pada tahun ini dilaksanakan di tahun yang sama dengan Pemilu 2024. 

’’Itu sebabnya kami berpikir kami perlu evaluasi ke depan. Apakah perlu kita bedakan tahunnya sehingga euforia untuk memilihnya itu menjadi sangat besar. Karena kalau masyarakatnya terus ogah-ogahan, malas atau calonnya yang kurang menarik bagi mereka, ya mereka tidak akan datang gitu,’’ ujar Dede. 

Komentar

Terpopuler