Diketahui, Gus Miftah atau Miftah Maulana Habiburrahman memutuskan mundur dari jabatannya, Jumat (6/12/2024) usai aksi tak terpujinya viral di media sosial.
Dalam video yang beredar Gus Miftah menghina seorang penjual es teh bernama Sunhaji warga Desa Banyusari, Kecamatan Grabag, Kabupaten Magelang dengan kata-kata tak pantas.
Gus Miftah pun sudah meminta maaf atas aksi tak terpujinya itu. Ia juga telah ditegur Presiden Prabowo hingga akhirnya menyatakan mundur dari jabatannya.
Sosok yang akrab dengan singkatan UAH itu merupakan salah satu figur pendakwah Islam di Indonesia. Penyampaiannya yang lebih modern, inovatif, dan inspiratif membuat banyak orang belajar padanya.
Bahkan, beberapa artis pernah mengikuti kajian Ustaz Adi Hidayat, di antaranya Dhini Aminarti, Shireen Sungkar, dan Arie Untung.
Ustaz Adi Hidayat merupakan pria kelahiran Pandeglang, Banten pada 11 September 1984. Ia tumbuh di lingkungan yang menjunjung nilai agama dan trandisi sejak kecil.
Murianews, Kudus – Nama Ustaz Adi Hidayat mencuat untuk diusulkan menjadi pengganti Gus Miftah sebagai Utusan Presiden bidang kerukunan beragama dan pembinaan sarana keagamaan.
Diketahui, Gus Miftah atau Miftah Maulana Habiburrahman memutuskan mundur dari jabatannya, Jumat (6/12/2024) usai aksi tak terpujinya viral di media sosial.
Dalam video yang beredar Gus Miftah menghina seorang penjual es teh bernama Sunhaji warga Desa Banyusari, Kecamatan Grabag, Kabupaten Magelang dengan kata-kata tak pantas.
Gus Miftah pun sudah meminta maaf atas aksi tak terpujinya itu. Ia juga telah ditegur Presiden Prabowo hingga akhirnya menyatakan mundur dari jabatannya.
Presiden Prabowo pun mulai ancang-ancang untuk mencari pengganti Gus Miftah. Warganet kemudian turut menyuarakan usulannya, salah satunya Ustaz Adi Hidayat.
Sosok yang akrab dengan singkatan UAH itu merupakan salah satu figur pendakwah Islam di Indonesia. Penyampaiannya yang lebih modern, inovatif, dan inspiratif membuat banyak orang belajar padanya.
Bahkan, beberapa artis pernah mengikuti kajian Ustaz Adi Hidayat, di antaranya Dhini Aminarti, Shireen Sungkar, dan Arie Untung.
Ustaz Adi Hidayat merupakan pria kelahiran Pandeglang, Banten pada 11 September 1984. Ia tumbuh di lingkungan yang menjunjung nilai agama dan trandisi sejak kecil.
Berprestasi Sejak Kecil...
Melansir dari berbagai sumber, Adi Hidayat kecil sudah menunjukkan prestasinya sejak pendidikan dasar. Ia kemudian menempuh pendidikan di Madrasah Salafiyah Sanusiyah.
Dari situlah Adi Hidayat memulai kiprahnya menjadi penceramah cilik dalam acara wisuda santri. Kemudian, ia mendalami ilmu agamanya di Ponpes Darul Arqam Muhammadiyah Garut.
Ia kemudian melanjutkan pendidikan disiplin ilmu agamanya di Kulliyyah Dakwah Islamiyyah di Tripoli, Libya.
Ustaz Adi Hidayat kemudian mendirikan Quantum Akhyar Institute sebagai wadahnya untuk berdakwah pada 2013. Lembaga ini memiliki beragam progam.
Mulai dari kaderisasi ulama, sekolah terbuka, dan kelas profesi. Lembaganya ini dirancang untuk menjawab kebutuhan masyarakat modern akan pendidikan berbasis nilai-nilai Islam.
Di Quantum Akhyar Institute juga dikenal dengan metode pembelajaran inovatif seperti Quantum Arabic, yang mempermudah peserta memahami bahasa Arab untuk mengakses Alquran dan Hadis secara langsung.
Ia juga mengembangkan platform digital seperti Akhyar TV yang menjadi media utama dakwah Ustaz Adi Hidayat. Program-program itu pun menarik perhatian banyak kalangan, mulai mahasiswa hingga artis.
Melalui kanal itu, ia berhasil menjangkau jutaan jamaah di seluruh dunia, menjadikan dakwahnya relevan di era teknologi.
Jadi Pengurus PP Muhammadiyah...
Pada 2022, Ustaz Adi Hidayat dipercaya menjadi Wakil Ketua I Majelis Tabligh PP Muhammadiyah. Posisinya itu pun memperkuat perannya sebagai tokoh yang tidak hanya berkontribusi di tingkat nasional tetapi juga internasional.
Dalam Muhammadiyah, Ustaz Adi Hidayat aktif mengembangkan program-program yang berfokus pada pembinaan umat, seperti tabligh akbar, pelatihan ulama, dan dialog lintas agama.
Melalui perannya ini, ia terus membangun kolaborasi dengan berbagai organisasi Islam, baik di dalam maupun luar negeri.
Selain itu, ia juga dapat memperluas cakupan dakwah dan mempromosikan Islam sebagai agama yang damai dan berkemajuan.