Rabu, 19 November 2025

Murianews, Ponorogo – Bencana banjir Ponorogo, Jawa Timur berangsur surut sejak Selasa (17/12/2024). Namun, di sejumlah titik masih terdapat genangan.

Penanganan pascabencana banjir di Kabupaten Ponorogo pun mulai direncanakan. BPBD setempat menggelar rapat koordinasi (Rakor) guna menentukan langkah selanjutnya.

’’Selanjutnya, kami fokus memikirkan dampak lanjutan dari bencana ini,’’ ujar Kepala Pelaksana BPBD Ponorogo Masun seperti dikutip dari Antara, Rabu (18/12/2024).

Ia menjelaskan, banjir yang melanda Ponorogo telah surut. Namun, di Kelurahan Paju, Kecamatan Ponorogo masih terdapat genangan pada Selasa (17/12/2024).

Sejumlah warga pun telah kembali dari pengungsian ke rumah mereka masing-masing. Mereka mulai membersihkan rumahnya dari sisa lumpur dan sampah yang terbawa banjir.

Kini, pengungsian di Pendapa Agung telah kosong. Tak ada aktivitas pengungsian lagi di sana.

’’Sebagian warga memilih mengungsi ke rumah kerabat atau tempat aman lainnya, bukan di pengungsian resmi,’’ tambahnya.

Inventarisasi Korban Banjir...

%NEW_PAGE

Saat ini, pihaknya masih menginventarisasi jumlah warga terdampak, termasuk rumah warga yang mengalami kerusakan akibat banjir. Bencana itu sendiri sebelumnya merendam belasan desa dan ribuan warga terdampak.

Masun mengatakan, penanganan tanggul jebol yang sebabkan banjir di wilayah Ponorogo, Senin (16/12/2024) menjadi prioritas.

Tercatat, ada sembilan titik tanggul jebol. Dua di antaranya di Kali Keyang, yang menyebabkan banjir besar di Josari dan Ponorogo Kota.

’’Jangka pendek, kami akan menutup tanggul jebol tersebut secara darurat menggunakan bronjong, sandbag, atau metode lainnya untuk mencegah luapan air jika hujan kembali turun,’’ jelas Masun.

Untuk jangka menengah, Pemkab Ponorogo berencana mengkaji metode pembangunan tanggul permanen, termasuk estimasi anggaran yang dibutuhkan.

Masa tanggap darurat bencana telah ditetapkan sejak 25 November 2024 hingga 23 Februari 2025.

’’Langkah ini diambil untuk memastikan masyarakat terlindungi dari risiko banjir lanjutan, mengingat curah hujan yang masih tinggi,’’ tutup Masun.

Komentar

Berita Terkini

Terpopuler