Jokowi Masuk Nominasi Pimpinan Terkorup Dunia, Ini Respons KPK
Zulkifli Fahmi
Kamis, 2 Januari 2025 23:52:00
Murianews, Jakarta – Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) turut merespons rilis Organized Crime and Corruption Reporting Project (OCCRP) yang menyebut Presiden Joko Widodo (Jokowi) dalam nominasi tokoh kejahatan terorganisir dan terkorup 2024.
Respons itu disampaikan Juru Bicara KPK Tessa Mahardhika. Ia pun mempersilakan bagi pihak-pihak yang memiliki informasi dan bukti pendukung untuk melaporkannya.
’’KPK mempersilakan bila ada pihak-pihak yang memiliki informasi dan bukti pendukung, tentang adanya perbuatan tindak pidana korupsi pegawai negeri atau penyelenggara negara, untuk dapat dilaporkan menggunakan saluran dan cara yang tepat ke aparat penegak hukum,’’ kata Tessa dikutip dari Tempo.co, Kamis (2/1/2025).
Ia menjelaskan, informasi dan bukti pendukung bisa dilaporkan ke KPK, kepolisian, ataupun kejaksaan yang memang memiliki wewenang menangani tindak pidana korupsi.
Diberitakan sebelumnya, dalam laman resminya OCCRP merilis nama-nama tokoh yang masuk dalam kategori Tokoh Kejahatan Terorganisir dan Terkorup 2024, Selasa (31/12/2024).
OCCRP sendiri menobatkan Presiden Suriah yang digulingkan Bashar Al Assad sebagai tokoh kejahatan terorganisir dan terkorup 2024.
Kemudian, Presiden Kenya William Ruto mendapatkan suara paling banyak dalam nominasi finalis tokokh kejahatan terorganisir dan terkorup 2024. Lebih dari 40 ribu orang menulis surat untuk mencalonkan Ruto dalam nominasi itu.
Respons Jokowi...
Selain itu, ada Presiden ke-7 RI, Joko Widodo alias Jokowi, Presiden Nigeria Bola Ahmed Tinubu, Mantan Perdana Menteri Bangladesh Hasina, dan Pengusaha asal India Gautam Adani.
Nama-nama tersebut dipilih dari pembaca, jurnalis, dewan juri dan pihak lainnya dalam jaringan global OCCRP.
Menanggapi namanya masuk dalam nominasi itu, Jokowi justru mempertanyakannya. Ia juga meminta untuk membuktikannya.
”Terkorup? Terkorup apa? Yang dikorupsi apa? Ya dibuktikan, apa,” katanya di Solo, Jawa Tengah, seperti dikutip dari Antara, Selasa (31/12/2024).
Dia juga mengatakan saat ini banyak beredar fitnah, framing jahat, serta tuduhan-tuduhan yang mengarah padanya tanpa ada bukti.



