”Sampai hari ini kooperatif (pengelolanya). Karena saya tahu tempat rekreasi bukan di sini juga, banyak,” ungkapnya.
Dengan membongkar 25 bangunan yang tak memiliki izin, dia yakin 14 sisa bangunan yang berizin tersebut tak akan bisa beroperasi. Sehingga dia berharap agar diserahkan seluruhnya.
”Sisa 14 ini ke depannya saya yakin tidak bisa beroperasi, karena seluruh rangkaian sudah terputus. Mudah-mudahan pemilik BUMD-nya penyerahan kepada Pemda provinsi untuk menyerahkan seluruhnya,” tuturnya.
Setelah diserahkan, nantinya 14 bangunan tersebut juga menyusul untuk dibongkar. Lahannya nantinya akan ditanami pohon untuk menghijaukan kembali kawasan puncak.
Murianews, Bogor – Wisata Hibisc Fantasy Bogor telah dibongkar. Lahan bekas bangunan di sana, rencananya dihijaukan kembali.
Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi mengatakan, pihaknya belum bisa memastikan kapan pembongkaran selesai dilakukan. Setelah selesai dibongkar, kawasan itu nantinya bakal ditanami pohon.
”Nah ini belum tentu selesai alat berat ini. Hari ini sudah ditanam, bukan nanti. Hari ini bawa 2.300 pohon hari ini ditanam,” ucapnya.
Total akan ada 23 ribu pohon yang akan ditanam di lahan seluas 23 hektare itu. Di mana, setiap hektare lahan akan ditanami seribu pohon.
”Kalau di sini satu hektare 1.000 pohon. Jadi kalau di sini 23 hektare, berarti 23.000 pohon yang ditanam pohon hutan,” imbuhnya.
Dedi Mulyadi mengatakan, saat ini ada 14 bangunan yang akan dibongkar. Bangunan itu diharapkan diserahkan ke Pemprov Jabar.
”Yang dibongkar sekarang yang tidak berizin ada 25. Total bangunan ada 39, jadi ada 14 yang tersisa. Mudah-mudahan yang 14 tersisa ini yang pemiliknya itu menyerahkan juga,” kata Dedi, Sabtu (8/3/2025).
Dikelola BUMD
Diketahui, Wisata Hibisc Fantasy Bogor dikelola BUMD Pemprov Jabar melalui PT Jaswita. Hanya saja permodalannya milik perorangan.
”Sampai hari ini kooperatif (pengelolanya). Karena saya tahu tempat rekreasi bukan di sini juga, banyak,” ungkapnya.
Dengan membongkar 25 bangunan yang tak memiliki izin, dia yakin 14 sisa bangunan yang berizin tersebut tak akan bisa beroperasi. Sehingga dia berharap agar diserahkan seluruhnya.
”Sisa 14 ini ke depannya saya yakin tidak bisa beroperasi, karena seluruh rangkaian sudah terputus. Mudah-mudahan pemilik BUMD-nya penyerahan kepada Pemda provinsi untuk menyerahkan seluruhnya,” tuturnya.
Setelah diserahkan, nantinya 14 bangunan tersebut juga menyusul untuk dibongkar. Lahannya nantinya akan ditanami pohon untuk menghijaukan kembali kawasan puncak.