Kemensos bersama TP2GP berkomitmen memastikan bahwa tokoh-tokoh yang diajukan memiliki kontribusi besar bagi bangsa, selaras dengan semangat persatuan dan kebersamaan yang dimiliki bangsa Indonesia.
”Nah, semangatnya Presiden sekarang ini kan semangat kerukunan, semangat kebersamaan, semangat merangkul, semangat persatuan. Mikul duwur mendem jero,” kata Menteri Sosial Saifullah Yusuf.
Gus Ipul, sapaan Saifullah Yusuf mengatakan, anggota TP2GP yang membahas usulan gelar pahlawan terdiri dari Staf Ahli, akademisi, budayawan, perwakilan BRIN, TNI, serta Perpustakaan Nasional.
”Jadi memenuhi syarat melalui mekanisme. Ada tanda tangan Bupati, Gubernur, itu baru ke kita. Jadi memang prosesnya dari bawah,” imbuhnya.
Murianews, Jakarta – Sebanyak 10 nama diusulkan mendapatkan gelar pahlawan nasional. Di antaranya nama-nama itu, ada Presiden kedua Soeharto dan Presiden keempat KH Abdurrahman Wahid atau Gus Dur.
Nama keduanya kembali diusulkan dalam daftar calon Pahlawan Nasional 2025. Selain Soeharto dan Gus Dur, ada KH Bisri Sansuri dari Jawa Timur, Idrus bin Salim Al Jufri (Sulawesi Tengah), Teuku Abdul Hamid Azwar (Aceh) dan KH Abbas Abdul Jamil (Jabar).
Kemudian, ada empat nama baru yang diusulkan tahun ini, yakni Anak Agung Gede Anom Mudita (Bali), Deman Tende (Sulawesi Barat), Prof. Dr. Midian Sirait (Sumatera Utara), dan K.H. Yusuf Hasim (Jawa Timur).
”Untuk tahun 2025 sampai dengan saat ini, memang sudah ada proposal yang masuk ke kami, itu ada sepuluh. Empat pengusulan baru, dan enam adalah pengusulan kembali di tahun-tahun sebelumnya,” kata Direktur Jenderal Pemberdayaan Sosial Kemensos Mira Riyati Kurniasih, dikutip dari Antara, Rabu (19/3/2025).
Jumlah tokoh yang dicalonkan mendapatkan gelar Pahlawan Nasional sendiri masih mungkin bertambah. Itu lantaran batas pengusulan masih bisa dilakukan hingga 11 April 2025.
Setelah itu, Tim Peneliti dan Pengkaji Gelar Pusat (TP2GP) melakukan verifikasi dan sidang pleno. Hasil rekomendasi dari sidang bersama Menteri Sosial itu kemudian diserahkan pada Presiden.
Selanjutnya, Presiden memilih daftar nama yang diajukan untuk dianugerahi gelar Pahlawan Nasional. Proses pengusulan Pahlawan Nasional 2025 dipastikan berjalan transparan dan efektif.
Berkontribusi Bagi Bangsa
Kemensos bersama TP2GP berkomitmen memastikan bahwa tokoh-tokoh yang diajukan memiliki kontribusi besar bagi bangsa, selaras dengan semangat persatuan dan kebersamaan yang dimiliki bangsa Indonesia.
”Nah, semangatnya Presiden sekarang ini kan semangat kerukunan, semangat kebersamaan, semangat merangkul, semangat persatuan. Mikul duwur mendem jero,” kata Menteri Sosial Saifullah Yusuf.
Gus Ipul, sapaan Saifullah Yusuf mengatakan, anggota TP2GP yang membahas usulan gelar pahlawan terdiri dari Staf Ahli, akademisi, budayawan, perwakilan BRIN, TNI, serta Perpustakaan Nasional.
Ia juga mengungkapkan, mekanisme pengusulan Pahlawan Nasional juga harus melalui tahapan berjenjang dari tingkat daerah hingga ke pemerintah pusat.
”Jadi memenuhi syarat melalui mekanisme. Ada tanda tangan Bupati, Gubernur, itu baru ke kita. Jadi memang prosesnya dari bawah,” imbuhnya.