Dalam pentas tersebut, Teater Studio One ingin membagikan nilai moral dan mengajak penonton merenungi beragam isu sosial yang dihadapi masyarakat Indonesia.
”Satu-satunya yang membuatnya bertahan yakni adanya harapan. Harapan digerakkan oleh hasrat meraih kebahagiaan. Hingga akhirnya, dirinya terombang-ambing pada situasi ambang batas antara realitas yang serba terbatas dan imajinasi yang tidak bertepi. Untuk mencapai kebahagiaan yang diinginkannya. Abu senantiasa mencari Cermin Tipu Daya. Cermin yang bisa menepis segala bala,” kata Emak yang diperankan Labibah Nida Al Muntasyiroh, Sabtu (26/4/2025).
Dialog tersebut memiliki makna kiasan di mana kehidupan merupakan batas antara realita dan imaji. Setiap insan bisa mendapatkan kebahagiaan berkat menggunakan cermin tipu daya.
Labibah menjelaskan, ”Kapai-Kapai” menceritakan tentang perjuangan hidup Abu, sosok gambaran realitas kehidupan. Di mana Abu ini merupakan gambaran rakyat jelara yang terjebak dalam kubangan kemiskinan, baik material, moral maupun spiritual.
”Naskah ini juga mengingatkan kita tentang pentingnya persatuan dan kesatuan dalam menghadapi berbagai tantangan hidup,” kata Labibah.
Murianews, Kudus – Teater Studio One SMA 1 Kudus, Kabupaten Kudus, Jawa Tengah pentaskan naskah berjudul Kapai-Kapai karya Arifin C Noer di Crystal Building Universitas Muhammadiyah Kudus (UMKU), Sabtu (26/4/2025) malam.
Dalam pentas tersebut, Teater Studio One ingin membagikan nilai moral dan mengajak penonton merenungi beragam isu sosial yang dihadapi masyarakat Indonesia.
”Satu-satunya yang membuatnya bertahan yakni adanya harapan. Harapan digerakkan oleh hasrat meraih kebahagiaan. Hingga akhirnya, dirinya terombang-ambing pada situasi ambang batas antara realitas yang serba terbatas dan imajinasi yang tidak bertepi. Untuk mencapai kebahagiaan yang diinginkannya. Abu senantiasa mencari Cermin Tipu Daya. Cermin yang bisa menepis segala bala,” kata Emak yang diperankan Labibah Nida Al Muntasyiroh, Sabtu (26/4/2025).
Dialog tersebut memiliki makna kiasan di mana kehidupan merupakan batas antara realita dan imaji. Setiap insan bisa mendapatkan kebahagiaan berkat menggunakan cermin tipu daya.
Labibah menjelaskan, ”Kapai-Kapai” menceritakan tentang perjuangan hidup Abu, sosok gambaran realitas kehidupan. Di mana Abu ini merupakan gambaran rakyat jelara yang terjebak dalam kubangan kemiskinan, baik material, moral maupun spiritual.
”Naskah ini juga mengingatkan kita tentang pentingnya persatuan dan kesatuan dalam menghadapi berbagai tantangan hidup,” kata Labibah.
Pentas produksi Teater Studio One SMA 1 Kudus itu berkolaborasi dengan Teater Lucentia Universitas Muhammadiyah Kudus (UMKU). Teater Lucentia juga turut tampil dalam pementasan tersebut dengan membawakan naskah berjudul Kasir juga karya Arifin C Noer.
Naskah tersebut menceritakan tentang persoalan korupsi yang masih menjadi bahaya laten.
”Kemudian kalau naskah teater yang berjudul Kasir, itu bercerita tentang permasalahan korupsi yang related dengan kehidupan di era sekarang ini,” sambungnya.
Ia menjelaskan, pementasan dilakukan untuk mengenalkan kepada masyarakat tentang karya teater. Menurutnya, teater dari Kabupaten Kudus tidak kalah dengan daerah lain.
Di kesempatan itu, Labibah mengucapkan terima kasih pada semua pihak yang telah membantu jalannya pentas produksi, terutama pada Teater Lucentia dan UMKU. Dia berharap kolaborasi kali ini dapat berlanjut di kemudian hari.
”Semoga kolaborasi dengan UMKU yang sudah baik ini dapat terus terjalin serta dapat terus berkarya lebih banyak lagi,” terangnya.
Editor: Zulkifli Fahmi