Rabu, 19 November 2025

Murianews, LumajangGunung Semeru di Kabupaten Lumajang, Jawa Timur mengalami getaran banjir lahar hujan, Minggu (8/6/2025). Getaran yang terjadi tercatat hingga 4 jam.

Kondisi itu terjadi karena hujan deras mengguyur kawasan puncak gunung tertinggi di Pulau Jawa itu.

Petugas Pos Pengamatan Gunung Semeru, Ghufron Alwi mengatakan, berdasarkan pengamatan tercatat dua kali gempa getaran banjir dengan amplitude 12-30 mm dengan lama gempa 1.920 hingga 14.400 detik.

Berdasarkan laporan tertulisnya, selama 24 jam pengamatan kegempaan Minggu (8/6/2025) tercatat Gunung Semeru mengalami 38 kali gempa letusan atau erupsi.

Amplitudo yang tercatat sekitar 10-22 mm dan lama gempa 67-160 detik. Kemudian, terjadi empat kali gempa hembusan dengan amplitude 4-8 mm dan lama gempa 33-43 detik.

”Aktivitas Gunung Semeru juga mengalami tiga kali harmonik dengan amplitudo 5-20 mm dan lama gempa 95-117 detik, serta tiga kali gempa tektonik jauh dengan amplitudo 15-28 mm, S-P 13-53 detik dan lama gempa 33-136 detik,” katanya, seperti dikutip dari Antara, Senin (9/6/2025).

Adapun berdasarkan pengamatan secara visual Gunung Semeru tertutup kabut 0-II hingga tertutup kabut 0-III. Asap kawah tidak teramati.

Kemudian kondisi cuaca berawan hingga hujan dengan angin lemah hingga sedang ke arah selatan, barat, dan barat laut.

Dua Kali Erupsi... 

Gunung dengan ketinggian 3.676 meter itu sudah mengalami dua kali erupsi pada Senin dini hari yakni pukul 01.05 WIB dan pukul 03.29 WIB.

”Terjadi erupsi Gunung Semeru pukul 01.05 WIB. Visual letusan tidak teramati, namun erupsi terekam di seismograf dengan amplitudo maksimum 22 mm dan durasi 116 detik,” katanya.

Gunung Semeru itu kembali erupsi pada pukul 03.29 WIB dan visual letusan tidak teramati, namun erupsi terekam di seismograf dengan amplitudo maksimum 22 mm dan durasi 104 detik.

Gunung di perbatasan Lumajang dan Malang itu masih berstatus waspada atau Level II, sehingga masyarakat dilarang melakukan aktivitas apapun di sektor tenggara di sepanjang Besuk Kobokan, sejauh 13 km dari puncak (pusat erupsi).

Komentar

Terpopuler