Rabu, 19 November 2025

Murianews, Jakarta – Pemerintah Indonesia melakukan impor sebanyak 1.573 ekor sapi perah asal Australia. Upaya itu guna memperkuat populasi sapi perah sekaligus mempercepat peningkatan produksi susu nasional.

Sapi-sapi tersebut datang pada dua hari, Jumat-Sabtu (27-28/6/2025). Sebanyak 485 ekor sapi perah datang ke Indonesia melalui Pelabuhan Tanjung Wangi, Banyuwangi. Kedatangannya difasilitasi PT Kironggo Joyo.

Kemudian, pada Sabtu (28/6/2025), sebanyak 1.088 ekor sapi perah tiba di Indonesia melalui Pelabuhan Tanjung Tembaga, Probolinggi.

Kedatangan sapi perah ini difasilitasi PT Santosa Agrindo Lestari (Santori), anak perusahaan JAPFA, bekerja sama dengan PT Greenfields Dairy Indonesia, PT Karya Suci Pratama, PT Irfai Berkah Sejahtera, PT Arla Food, serta Koperasi Suka Makmur.

Direktur Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan Kementerian Pertanian Agung Suganda mengatakan, langkah ini sesuai dengan Program Percepatan Produksi Susu dan Daging Nasional (P2SDN) yang digalakkan pemerintah.

”Pemerintah menargetkan peningkatan populasi sapi perah sebanyak satu juta ekor hingga tahun 2029. Ini adalah bagian penting dari strategi mencapai ketahanan pangan dan mendukung program Makan Bergizi Gratis,” ujar Agung seperti dikutip dari Detik.com, Minggu (29/6/2025).

Produksi Susu Segar Dalam Negeri (SSDN) saat ini, baru mampu memenuhi sekitar 21 persen dari kebutuhan nasional yakni 4,6 juta ton pertahun.

Kehadiran sapi impor ini diharapkan dapat meningkatkan kapasitas peternak lokal dan mendorong kemandirian produksi susu di dalam negeri.

Sapi perah yang diimpor merupakan persilangan antara Holstein dan Jersey. Sapi persilangan ini memiliki keunggulan produktivitas susu tinggi, masa laktasi panjang, interval kelahiran yang singkat, serta lebih adaptif dengan iklim Indonesia.

Selain Itu... 

Selain itu, sapi jenis ini juga memiliki ukuran lebih kecil, sehingga dapat dikelola peternak sekala kecil dan menengah.

Direktur Kesehatan Hewan, Imron Suandy mengatakan, sebelum diimpor ke Indonesia, sapi-sapi itu telah melewati protokol kesehatan hewan yang ketat.

Sapi yang tiba di Indonesia pun dipastikan sehat, bebas penyakit hewan menular strategis, serta disertai dokumen lengkap sesuai standar internasional.

”Bersama dengan Badan Karantina Indonesia, tindakan karantina dan pemeriksaan kesehatan hewan akan kami lakukan secara menyeluruh. Ini bagian dari komitmen kami menjaga kesehatan hewan sekaligus menjamin keamanan pangan asal hewan,” ujar Imron.

Pengawasan juga terus dilakukan selama proses distribusi sapi ke para perusahaan joint shipment dan peternak mitra Greenfields di Jawa Timur.

CEO Greenfields, Akhil Chandra menjelaskan sapi-sapi tersebut akan didistribusikan pada 120 peternak mitra yang tersebar di Kabupaten Malang, Blitar, Pasuruan, dan Kota Batu, Jawa Timur.

”Kami juga akan menyerap seluruh hasil susu dari peternak mitra dan memberikan dukungan teknis berkelanjutan agar para peternak dapat meningkatkan produktivitas secara optimal,” ujarnya.

Komentar

Terpopuler