Kamis, 20 November 2025

Murianews, Surabaya – Widya Anggraini (30), warga Sukdono, Sidoarjo, Jawa Timur, korban pelemparan batu KA Sancaka relasi Yogyakarta-Surabaya, Minggu (6/7/2025) malam lalu mendapatkan pelajaran penting dari insiden yang menimpanya.

Meski sempat mengalami trauma, Widya mengaku tak kapok naik kereta api. Hanya, ia memastikan akan menutup jendela saat malam hari.

”Awalnya ada trauma, tapi kalau kapok naik kereta enggak. Karena lebih nyaman pakai kereta. Pelajarannya kalau malam ditutup saja (jendelanya),” katanya, seperti dikutip dari CNNIndonesia, Selasa (8/7/2025).

Ia menceritakan, peristiwa itu terjadi saat ia menaiki KA Sancaka relasi Yogyakarta-Surabaya Gubeng bersama temannya, Farah Aqmarinah (30).

Tiba-tiba, jendela samping tempat duduknya pecah dilempar batu orang tak dikenal dari luar. Ketika itu, kereta api yang ditumpangi tengah melintas di antara Stasiun Klaten dan Stasiun Srowot.

”Kaget, soalnya kan tiba-tiba prak gitu. Langsung ke belakang, sama petugas semuanya kumpul, terus aku diarahin ke belakang, diurusin semua dibersihin sama kain. Sampai berdarah-darah. Di leher kemarin keluar darah, terus sini (wajah) juga,” ujarnya.

Akibat insiden itu, ia mengalami luka di wajah bagian kiri dan leher akibat serpihan kaca. Bahkan, serpihan kaca itu sampai masuk ke dalam bajunya.

”(Luka) wajah sebagian sebelah kiri, leher sama rambut gitu. Serpihan kaca masuk-masuk baju juga,” kata Widya saat ditemui di sebuah restoran di Jalan Tunjungan, Surabaya.

Dilaporkan ke Polisi... 

Setelah kejadian itu, ia pun mendapatkan perawatan di Rumah Sakit Trikasih Solo sebelum akhirnya dirujuk untuk kembali melakukan pemeriksaan di Rumah Sakit Mata Undaan Surabaya. Dalam perawatan itu ia didampingi KAI Daop 8.

”Dari pihak KAI-nya juga sudah 100 persen ditalangin semua pengobatannya. Mulai dari jam 03.00 WIB itu aku langsung berangkat (melanjutkan perjalanan) ke Surabaya. Setelah itu diurusin sampai sekarang ini, Alhamdulillah tidak ada luka serius,” ucapnya.

Sementara itu, Manager Humas KAI DAOP 8 Surabaya, Luqman Arif menyatakan setelah pemeriksaan di RS Undaan Surabaya, kondisi Widya Anggraini tidak mengalami luka serius.

Meski begitu, ia harus menjalani kontrol rutin seminggu sekali. Ia pun berharap kondisi Widya terus membaik.

Alhamdulillah untuk kondisi mbak Widya sudah kami dampingi berobat ke RS Mata Undaan, hasil dari pemeriksaan dokter spesialis tidak ada luka serius. Dan hari ini kami mengantarkan kepulangan mbak Widya sampai ke rumahnya di Sidoarjo,” kata Luqman.

Terkait pelemparan batu tersebut, KAI berkomitmen mengusut kasus itu dengan menggandeng pihak kepolisian setempat.

”Sudah dilaporkan oleh pihak DAOP 6 Yogyakarta ke pihak kepolisian, kasus ini masih dalam tahap penyelidikan,” tutupnya.

Komentar

Berita Terkini

Terpopuler