Ketua DPRD Kudus, Mardijanto mengungkapkan, koordinasi antara Badan Gizi Nasional (BGN), Dinas Kesehatan, dengan Dinas Pendidikan Kabupaten Kudus sangat penting. Menurutnya, koordinasi dapat dilakukan dalam kurun waktu sepekan dua kali.
”Tingkatkan koordinasi, sehingga dalam pelaksanaan nanti tahu apa yang menjadi kekurangan bisa dilengkapi secara kolaboratif,” ungkapnya, Selasa (29/7/2025).
Selain itu, pihaknya juga menekankan agar para ahli gizi selalu melakukan pemantauan untuk mengantisipasi kesalahan prosedur penyediaan makan bergizi ini.
DPRD Kudus akan terus melakukan pemantauan di lapangan sebagai bentuk pengawasan program ini. Ia menekankan agar setiap makanan yang disajikan selalu dalam kondisi yang baik.
”Kami tidak ingin ada kejadian makan di Kudus itu basi atau kurang layak di makan, jangan sampai hal itu terjadi,” tegasnya.
Murianews, Kudus – Komisi D DPRD Kudus meninjau pada dapur MBG di Pondok Pesantren Al-Chalimi Kudus, Selasa (29/7/2025). Di kesempatan ini, anggota dewan menekankan pada pengelola agar selalu menguatkan koordinasi.
Ketua DPRD Kudus, Mardijanto mengungkapkan, koordinasi antara Badan Gizi Nasional (BGN), Dinas Kesehatan, dengan Dinas Pendidikan Kabupaten Kudus sangat penting. Menurutnya, koordinasi dapat dilakukan dalam kurun waktu sepekan dua kali.
”Tingkatkan koordinasi, sehingga dalam pelaksanaan nanti tahu apa yang menjadi kekurangan bisa dilengkapi secara kolaboratif,” ungkapnya, Selasa (29/7/2025).
Selain itu, pihaknya juga menekankan agar para ahli gizi selalu melakukan pemantauan untuk mengantisipasi kesalahan prosedur penyediaan makan bergizi ini.
DPRD Kudus akan terus melakukan pemantauan di lapangan sebagai bentuk pengawasan program ini. Ia menekankan agar setiap makanan yang disajikan selalu dalam kondisi yang baik.
”Kami tidak ingin ada kejadian makan di Kudus itu basi atau kurang layak di makan, jangan sampai hal itu terjadi,” tegasnya.
Sarankan ada menu telur...
Mardijanto beserta anggota Komisi D DPRD Kudus turut berdiskusi dengan para ahli gizi, Dinas Pendidikan, dan Dinas Kesehatan saat sidak ini.
”Tadi dalam diskusi, tadi disarankan agar setiap harinya ada menu telur. Kalau mau berganti-ganti juga tidak apa-apa yang terpenting standar gizinya terjaga,” terangnya.
Selain itu mereka juga melakukan pemantauan di dapur secara langsung untuk memastikan kondisi peralatan yang digunakan dan bahan baku makanan terjamin kesehatan dan kebersihannya.
Ia berharap, kelayakan gizi dan kesehatan makanan menjadi prioritas utama sehingga program ini berjalan dengan baik dan tepat sasaran.
Terlebih, program makan bergizi ini merupakan agenda Presiden Prabowo Subianto untuk memberikan kesejahteraan pada anak-anak Indonesia.
Editor: Zulkifli Fahmi