Arif menambahkan selama proses pemeliharaan, pihaknya melakukan rekayasa lalu lintas bersama kepolisian dan Dinas Perhubungan.
Arus lalu lintas nantinya akan diberlakukan sistem buka-tutup (setengah jalur) serta memaksimalkan pekerjaan malam hari, sehingga gangguan arus lalu lintas dapat diminimalkan.
BBPJN Jateng-DIY secara rutin melaksanakan survei kondisi jembatan di seluruh ruas jalan nasional wilayah kerjanya untuk memastikan pemeliharaan dilakukan tepat waktu.
Selain pemeliharaan berkala, tahun ini juga dialokasikan Rp150 juta untuk pemeliharaan rutin 17 jembatan lainnya di ruas Rembang-Blora-Cepu.
Menurutnya, meski secara umum kondisi jembatan di jalur nasional wilayah Blora masih baik, terdapat beberapa jembatan yang membutuhkan penanganan lanjutan berupa pelebaran.
Salah satunya yakni, Jembatan Kidangan di Kecamatan Jepon, yang kini sedang diusulkan anggarannya.
”Kami juga mengajak masyarakat untuk turut menjaga jembatan sebagai aset bersama. Beberapa langkah sederhana dapat dilakukan, seperti tidak membuang sampah sembarangan di jembatan maupun sungai, tidak mencuri sarana dan prasarana jembatan, menghindari aksi vandalisme, serta tidak membakar sampah di sekitar jembatan. Jika menemukan kerusakan, masyarakat dapat melaporkannya melalui aplikasi Jalan Kita,” ujarnya.
Murianews, Blora – Sebanyak empat jembatan di Jalan Rembang-Cepu mulai diperbaiki. Anggaran perbaikan atau pemeliharaan berkala itu yakni sebesar Rp 2,86 miliar.
Pejabat Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional (BBPJN) Jawa Tengah-DIY Kementerian Pekerjaan Umum (PU), Arif Agus Setyawan mengatakan, pemeliharaan berkala itu ditarget rampung pertengahan September ini.
Ia menjelaskan, dari total 21 jembatan di jalur Rembang-Cepu, ada empat jembatan yang ditetapkan sebagai prioritas pemeliharaan. Total jembatan memiliki panjang sekitar 333 meter.
Keempat jembatan itu yakni, Jembatan Sulang, Jembatan Lusi (Blora), Jembatan Bruk Kembar, dan Jembatan Bengawan Solo B.
Perbaikan itu nantinya meliputi penggantian perkerasan aspal lantai jembatan, perbaikan expansion joint, pemasangan marka jalan, penggantian bearing pad, pengecatan rangka, serta pembersihan jembatan.
Sebelumnya, empat jembatan itu mengalami kerusakan hingga mengganggu fungsi dan kenyamanan pengguna jalan.
Kerusakan itu yakni, penurunan orpit jembatan, permukaan aspal lantai bergelombang dan retak, lubang, bearing pad pecah, expansion joint rusak, serta korosi pada sebagian rangka.
Bila tak segera ditangani, kerusakan pada jembatan itu berpotensi mengganggu keselamatan lalu lintas.
Rekayasa Lalu Lintas...
Arif menambahkan selama proses pemeliharaan, pihaknya melakukan rekayasa lalu lintas bersama kepolisian dan Dinas Perhubungan.
Arus lalu lintas nantinya akan diberlakukan sistem buka-tutup (setengah jalur) serta memaksimalkan pekerjaan malam hari, sehingga gangguan arus lalu lintas dapat diminimalkan.
BBPJN Jateng-DIY secara rutin melaksanakan survei kondisi jembatan di seluruh ruas jalan nasional wilayah kerjanya untuk memastikan pemeliharaan dilakukan tepat waktu.
Selain pemeliharaan berkala, tahun ini juga dialokasikan Rp150 juta untuk pemeliharaan rutin 17 jembatan lainnya di ruas Rembang-Blora-Cepu.
Menurutnya, meski secara umum kondisi jembatan di jalur nasional wilayah Blora masih baik, terdapat beberapa jembatan yang membutuhkan penanganan lanjutan berupa pelebaran.
Salah satunya yakni, Jembatan Kidangan di Kecamatan Jepon, yang kini sedang diusulkan anggarannya.
”Kami juga mengajak masyarakat untuk turut menjaga jembatan sebagai aset bersama. Beberapa langkah sederhana dapat dilakukan, seperti tidak membuang sampah sembarangan di jembatan maupun sungai, tidak mencuri sarana dan prasarana jembatan, menghindari aksi vandalisme, serta tidak membakar sampah di sekitar jembatan. Jika menemukan kerusakan, masyarakat dapat melaporkannya melalui aplikasi Jalan Kita,” ujarnya.