Video lainnya, menunjukkan rekaman CCTV di kawasan Jalan Tamansari, Kota Bandung. Tampak aparat berkumpul dan membawa satu kendaraan taktis (rantis).
Bahkan, menurut informasi yang diunggah akun media sosial @lbhbandung menyebutkan, aparat gabungan menembakkan gas air mata dan peluru karet ke arah dalam kampus.
Sejumlah akun solidaritas mahasiswa menyatakan bahwa banyak mahasiswa yang masih tertahan di dalam kampus dan membutuhkan bantuan medis, termasuk suplai oksigen.
”Menyerang kampus berarti menyerang kebebasan akademik, demokrasi, serta hak konstitusional mahasiswa untuk menyuarakan pendapat. Negara harus tahu batas, dan hari ini batas itu telah dilanggar secara terang-terangan,” tulis LBH Bandung.
Hingga berita ini diturunkan, pihak Kepolisian dan TNI belum memberikan keterangan resmi terkait peristiwa tersebut.
Murianews, Bandung – Sebanyak 51 orang terluka dan mengalami sesak napas diduga akibat gas air mata yang dilontarkan aparat di kampus Universitas Islam Bandung (Unisba), Kota Bandung, Jawa Barat, Senin (1/9/2025) malam.
Dalam story Instagram @bandungbergerak, disebutkan kondisi itu terjadi pada pukul 19.56 WIB. Mereka dirawat di Unisba.
”Pukul 19.56 WIB tercatat ada 51 orang yang menjadi korban. Mereka dirawat di Unisba. Rata-rata mengalami sesak dan luka-luka, Kawan-kawan tetap hati-hati!,” tulis @bandungbergerak seperti dikutip Murianews.com, Selasa (2/9/2025).
Mereka tak bisa dievakuasi lantaran diduga, ambulans yang hendak menolong tak bisa memasuki area Unisba. Ambulans disebut hanya bisa mendekat ke titik terdekat saja, yakni kampus Institut Teknologi Bandung (ITB).
”Saat ini ambulance tidak bisa memasuki area unisba. Ambulance hanya bisa mendekat di titik terdekat yaitu Kampus ITB,” cuit penggunga X bernama Bareng Warga.
Diberitakan sebelumnya, sebuah video yang menggambarkan aparat gabungan TNI-Polri diduga melakukan penyerangan ke kampus Universitas Pasundan (Unpas) dan Universitas Islam Bandung (Unisba) Tamansari, Senin (1/9/2025) viral di media sosial.
Pada video yang beredar, peristiwa itu berlangsung malam hari. Suasana panik dan mencekap tampak terlihat. Ledakan suara tembakan gas air mata terdengar beberapa kali di balik kepulan asap.
Sejumlah mahasiswa berlarian masuk dalam gedung menyelamatkan diri. Beberapa di antaranya bahkan harus dievakuasi rekan-rekannya.
Bawa Rantis...
Video lainnya, menunjukkan rekaman CCTV di kawasan Jalan Tamansari, Kota Bandung. Tampak aparat berkumpul dan membawa satu kendaraan taktis (rantis).
Bahkan, menurut informasi yang diunggah akun media sosial @lbhbandung menyebutkan, aparat gabungan menembakkan gas air mata dan peluru karet ke arah dalam kampus.
Sejumlah akun solidaritas mahasiswa menyatakan bahwa banyak mahasiswa yang masih tertahan di dalam kampus dan membutuhkan bantuan medis, termasuk suplai oksigen.
”Menyerang kampus berarti menyerang kebebasan akademik, demokrasi, serta hak konstitusional mahasiswa untuk menyuarakan pendapat. Negara harus tahu batas, dan hari ini batas itu telah dilanggar secara terang-terangan,” tulis LBH Bandung.
Hingga berita ini diturunkan, pihak Kepolisian dan TNI belum memberikan keterangan resmi terkait peristiwa tersebut.