Khofifah Bantah Gudang Garam PHK Massal Karyawannya
Zulkifli Fahmi
Selasa, 9 September 2025 11:27:00
Murianews, Surabaya – Kabar PT Gudang Garam Tbk melakukan PHK Massal dibantah Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa. Ia menjelaskan, kejadian yang viral di media sosial merupakan program pensiun dini yang ditawarkan manajemen perusahaan ke karyawan.
Isu Gudang Garam PHK ratusan karyawannya itu mencuat setelah sebuah video yang menampilkan para pegawai dan buruh pabrik rokok itu berkumpul. Mereka tampak sedih, menangis, hingga saling berpelukan.
Video itu beredar pada akhir pekan lalu dan ramai menjadi perbincangan di media sosial, baik X maupun Instagram. Momen perpisahan para pekerja itu diketahui terjadi di salah satu pabrik Gudang Garam di Tuban, Jawa Timur.
Video tersebut memicu spekulasi bahwa ribuan karyawan terdampak PHK akibat tekanan keuangan perusahaan, di tengah penurunan laba bersih semester I-2025 sebesar 87,3 persen menjadi Rp117,16 miliar.
”Terkait PHK massal, yang terjadi bukan PHK massal, yang terjadi adalah pensiun dini yang ditawarkan oleh manajemen PT Gudang Garam,” kata Khofifah, di Surabaya seperti dikutip dari Antara, Selasa (9/9/2025).
Ia menjelaskan, program pensiun dini itu sudah berlangsung cukup lama di PT Gudang Garam dan hanya melibatkan sebagian kecil karyawan. Menurutnya, yang mengajukan pensiun dini ada 200 karyawan dan prosesnya sudah dilakukan sejak lama.
Masih Beroperasi Normal...
Pernyataan Khofifah juga diamini Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Provinsi Jatim Sigit Priyanto.
”Itu di Instagram, itu saya cek sana, sama nakernya, sama manajernya, ternyata ada penawaran program pensiun dini. Sudah 200 yang datang tapi semua sudah dipenuhi,” ujar Sigit.
Sebelumnya, manajemen Gudang Garam juga membantah terkait isu PHK pada ratusan karyawannya. Mereka menyatakan pabrik di Tuban masih beroperasi normal dengan 800-850 karyawan.
Kendati begitu, data laporan tahunan perusahaan menunjukkan penurunan jumlah karyawan secara bertahap dari 32.491 orang pada 2019 menjadi 30.308 pada 2024.
Penurunan jumlah karyawan PT Gudang Garam itu diduga terdampak dari restrukturisasi akibat kenaikan cukai rokok dan maraknya rokok ilegal.



