Rabu, 19 November 2025

Ia pun berharap program MBG lebih baik dan higienis ke depannya. Menurutnya, program itu sangat bermanfaat bagi masyarakat.

”Kita berharap agar MBG sebaik-baik dan lebih higienis, program ini sangat bermanfaat bagi masyarakat khususnya para santri di pesantren,” ujarnya.

Sebelumnya, BGN sempat blak-blaksan soal penolakan MBG di salah satu kecamatan di Sulawesi Utara. Alasan penolakan itu yakni soal isu nampan MBG yang diduga mengandung babi.

Kepala BGN Dadan Hindayana mengatakan hal itu membuat sejumlah masyarakat Sulut meragukan kehalalan makan bergizi yang disalurkan pemerintah.

”Ada satu kecamatan di Sulawesi Utara itu yang tidak mau menerima makan bergizi karena viralnya tempat makan yang digunakan yang dianggap diragukan kehalalannya,” ujarnya, Senin (8/9/2025).

Dadan menjelaskan, minyak tidak digunakan sebagai komponen nampan MBG. Nampan tersebut terbuat dari bahan sejenis logam, termasuk nikel.

Minyak, Dadan melanjutnya, hanya digunakan dalam proses pencetakan food tray atau nampan. Namun, minyak-minyak itu dibilas setelah proses pencetakan dilakukan.

”Minyak itu digunakan pada saat stamping-stamping atau pencetakan yang digunakan pada alatnya supaya tidak panas dan mudah. Nah, kemudian setelah dicetak, minyak itu kemudian akan dibersihkan, direndam, dibersihkan sehingga steril begitu,” jelasnya.

Komentar

Berita Terkini

Terpopuler