Adapun identitas lima pekerja yang belum ditemukan tersebut yaitu Victor Manuel Bastida Ballesteros, Holong Gembira Silaban, Dadang Hermanto, Zaverius Magai, dan Balisang Telile.
Mereka diketahui merupakan karyawan PT Redpath Indonesia, dimana dua diantaranya merupakan pekerja asing (ekspatriat) asal Chile dan Afrika.
Pemkab Mimika, mengapresiasi langkah berani yang dilakukan manajemen PT Freeport Indonesia untuk menghentikan seluruh operasi penambangan demi memprioritaskan upaya penyelamatan para pekerja yang masih terjebak.
Berdasarkan laporan yang diterima Pemkab Mimika dari manajemen PT Freeport, diketahui Kepala Inspektur Tambang dari Kementerian ESDM sudah meninjau lokasi insiden.
Mereka memberikan penilaian langkah-langkah penyelamatan dan evakuasi yang dilakukan oleh perusahaan sudah tepat melalui pengerahan semua sumber daya yang dimiliki, tenaga kerja, peralatan tambang dan penerapan teknologi terkini.
Murianews, Jakarta – Lima pekerja tambang Freeport masih terjebak dalam lokasi tambang bawah tanah Grasberg Block Cave Tembagapura, Mimika, Papua Tengah hingga hari ke-17. Pencarian pun terus dilakukan oleh tim penyelamat bawah tanah Under Ground Mining Response (UGMR) PT Freeport Indonesia.
VP Corporate Communications PT Freeport Indonesia Katri Krisnati mengatakan meski menghadapi tantangan besar dari pergerakan material basah dan berisiko tinggi, upaya pencarian terus dilakukan siang dan malam.
”Pencarian terhadap lima rekan kerja yang belum ditemukan masih terus berlangsung,” katanya seperti dikutip dari Antara, Kamis (25/9/2025).
Dalam pencarian itu, tim UGMR PT Freeport harus melakukan penggalian dari dua jalur akses. Selain itu, mereka juga menambah infrastruktur pendukung karena udara semakin terbatas dengan lokasi yang makin dalam.
”Alat berat, termasuk loader kendali jarak jauh, digunakan untuk meminimalkan risiko bagi tim penyelamat,” tambah Katri.
Sebelumnya, lokasi tambang Freeport di area GBC Tembagapura mengalami longsor pada awal September 2025 lalu. Sebanyak tujuh pekerja dilaporkan terjebak di dalam area tambang bawah tanah itu.
Pada Sabtu (20/9/2025) dua dari tujuh pekerja berhasil ditemukan dalam kondisi meninggal dunia. Mereka yakni, Wigih Hartono dan Irawan.
Keduanya diketahui bertugas sebagai elektrikal PT CC. Usai dievakuasi, keduanya telah dipulangkan dan dikebumikan di kampung halaman masing-masing.
Lima Korban yang Belum Ditemukan...
Adapun identitas lima pekerja yang belum ditemukan tersebut yaitu Victor Manuel Bastida Ballesteros, Holong Gembira Silaban, Dadang Hermanto, Zaverius Magai, dan Balisang Telile.
Mereka diketahui merupakan karyawan PT Redpath Indonesia, dimana dua diantaranya merupakan pekerja asing (ekspatriat) asal Chile dan Afrika.
Bupati Mimika Johannes Rettob menyebut Pemda dan masyarakat Mimika juga ikut prihatin terhadap insiden yang terjadi di lokasi tambang bawah tanah Freeport hingga menimbulkan korban jiwa.
Pemkab Mimika, mengapresiasi langkah berani yang dilakukan manajemen PT Freeport Indonesia untuk menghentikan seluruh operasi penambangan demi memprioritaskan upaya penyelamatan para pekerja yang masih terjebak.
Berdasarkan laporan yang diterima Pemkab Mimika dari manajemen PT Freeport, diketahui Kepala Inspektur Tambang dari Kementerian ESDM sudah meninjau lokasi insiden.
Mereka memberikan penilaian langkah-langkah penyelamatan dan evakuasi yang dilakukan oleh perusahaan sudah tepat melalui pengerahan semua sumber daya yang dimiliki, tenaga kerja, peralatan tambang dan penerapan teknologi terkini.