Salah seorang guru SMPN 4 Pamarican, Abdul Aziz, mengatakan ada 400 ompreng MBG yang sudah dibagikan kepada siswa.
Bupati Ciamis, Herdiat Sunarya menegaskan akan menindaklanjuti kasus keracunan itu dengan serius. Ia pun meminta adanya investigasi mendalam guna mengetahui penyebab keracunan dan memastikan keamanan makanan yang diberikan melalui program MBG.
Herdiat juga menegaskan, program MBG pada dasarnya bertujuan baik untuk meningkatkan gizi anak sekolah. Meski begitu, ia meminta standar keamanan dan higienitas harus menjadi utama.
Sementara itu, Ketua Komisi D DPRD Ciamis Jaenal Arifin menyatakan program MBG harus dihentikan sementara sebagai bahan evaluasi menyeluruh.
Pihaknya pun mendorong agar seluruh dapur MBG tidak beroperasi dulu, terutama bagi yang belum memiliki izin Sanitasi Layak Higienis Sehat (SLHS).
Murianews, Ciamis – Peristiwa keracunan MBG kembali terjadi. Kali ini menimpa puluhan siswa SMPN 4 Pamarican, Desa Sukamukti, Kecamatan Pamarican, Kabupaten Ciamis, Jawa Barat.
Puluhan siswa tersebut pun dilarikan ke Puskesmas Kertahayu dan Pamarican untuk mendapatkan pertolongan. Bahkan dua ambulans disiagakan guna mengevakuasi para siswa.
Melansir dari Harapan Rakyat, sejumlah siswa SMPN 4 Pamarican dari satu kelas menunjukkan gejala keracunan. Mereka mengeluhkan sakit perut hingga lemas.
Para siswa itu diduga mengalami keracunan usai menyantap menu MBG yang diberikan. Kepala Puskesmas Pamarican, Teten mengatakan, data sementara siswa SMPN 4 Pamarican yang keracunan MBG berjumlah 52 orang.
”Dirawat di PKM Pamarican sebanyak 15 orang, di PKM Banjarsari 9 orang, di PKM Kertahayu 3 orang dan di RSUD Banjar 3 orang. Sisanya hanya dilakukan observasi di sekolah karena gejalanya ringan,” katanya.
Salah seorang siswa mengatakan, menu MBG yang dibagikan yakni daging ayam dan sayuran. Namun, daging ayam yang disajukan agak bau.
”Daging ayamnya memang agak bau, tapi tidak terlalu menyengat. Setelah makan, banyak teman yang mengeluh sakit perut,” ungkap salah seorang siswa.
Bupati Perintahkan Investigasi...
Salah seorang guru SMPN 4 Pamarican, Abdul Aziz, mengatakan ada 400 ompreng MBG yang sudah dibagikan kepada siswa.
”Ada sekitar 400 ompreng MBG yang sudah dibagikan, tadi saya tanya ke siswa, katanya ayamnya bau. Jadi enggak semuanya keracunan, karena ada juga tadi yang makan sayurnya aja,” katanya.
Bupati Ciamis, Herdiat Sunarya menegaskan akan menindaklanjuti kasus keracunan itu dengan serius. Ia pun meminta adanya investigasi mendalam guna mengetahui penyebab keracunan dan memastikan keamanan makanan yang diberikan melalui program MBG.
Herdiat juga menegaskan, program MBG pada dasarnya bertujuan baik untuk meningkatkan gizi anak sekolah. Meski begitu, ia meminta standar keamanan dan higienitas harus menjadi utama.
Sementara itu, Ketua Komisi D DPRD Ciamis Jaenal Arifin menyatakan program MBG harus dihentikan sementara sebagai bahan evaluasi menyeluruh.
Pihaknya pun mendorong agar seluruh dapur MBG tidak beroperasi dulu, terutama bagi yang belum memiliki izin Sanitasi Layak Higienis Sehat (SLHS).