Jumat, 21 November 2025

Murianews, Kudus – Beredar narasi yang menyebutkan Puan Maharani bakal berduet dengan Anies Baswedan pada Pemilu 2029 mendatang. Yuk cek faktanya dulu.

Narasi itu, salah satunya disebarkan akun Facebook bernama ”Putra Ningrum” beberapa waktu lalu.

”Puan Akan Gandeng Abah Anis Di pemilu 2029 Dan menyakini Akan Bisa Meraih 68% Suara. Langkah ini diambil untuk mengembalikan kepercayaan publik terhadap pemerintah yang selama ini telah cider4.” Demikian narasi yang disebarkan pada Sabtu (4/10/2025) lalu.

Hingga Jumar (21/11/2025), unggahan itu sudah ditanggapi 1,4 ribu tanda suka dan dikomentari 5.572 warganet.

Namun, setelah ditelusuri Tim Cek Fakta Murianews.com, narasi yang menyebutkan Puan akan gandeng Anies di Pemilu 2029 merupakan hoaks. Berikut penelusuran selengkapnya.

Penelusuran

Penelusuran

Tim Cek Fakta Murianews.com menelusuri narasi tersebut dengan memasukkan kata kunci ”puan maharani anies baswedan pemilu 2029” ke mesin pencarian.

Hasilnya tidak ada pemberitaan resmi, pernyataan tokoh, ataupun rilis partai politik yang menyebutkan Puan akan menggandeng Anies sebagai pasangan untuk Pemilu 2029.

Narasi yang menyebutkan kolaborasi keduanya telah menargetkan 68 persen suara juga tidak ditemukan.

Sebaliknya, justru banyak ditemukan laporan pemeriksaan fakta dari berbagai media maupun lembaga verifikasi. Di mana, klaim Puan gandeng Anies di Pemilu 2029 merupakan informasi palsu.

Selain itu, Anies Baswedan melalui media sosial miliknya belum pernah mengunggah langkah politiknya untuk Pemilu 2029. Mantan Gubernur DKI Jakarta itu lebih banyak membagikan aktivitasnya, seperti menjadi pembicara seminar, hingga menonton bioskop.

Di sisi lain, PDIP yang menaungi Puan Maharani juga belum memberikan keterangan resmi apapun soal pasangan calon mana yang akan diusung di Pemilu 2029 nanti.

KESIMPULAN

KESIMPULAN

Berdasarkan hasil penelusuran yang dilakukan Tim Cek Fakta Murianews.com, narasi yang menyebut Puan berduet dengan Anies untuk Pemilu 2029 merupakan disinformasi dengan kategori false content atau misleading content.

Tidak ada pernyataan resmi, pemberitaan kredibel, atau informasi politik yang mendukung narasi tersebut. Verifikasi dari berbagai sumber justru menyatakan bahwa klaim tersebut merupakan hoaks.

Komentar

Terpopuler