Rabu, 19 November 2025

Murianews, Jakarta – Indonesia memecahkan rekor dunia Guinness World Records (GWR) pertunjukan angklung, Sabtu (5/8/2023) malam. Ada 15.110 pemain angklung yang terlibat dalam pemecahan rekor dunia di Stadion Utama Gelora Bung Karno (GBK) itu.

Jumlah peserta angklung itu memecahkan rekor sebelumnya di Monumen Washington, Washington DC, Amerika Serikat, pada 9 Juli 2011 dengan melibatkan 5.182 peserta.

Belasan ribu pemain angklung yang ikut dalam pergelaran bertajuk The Largest Angklung Ensemble in World ini menyanyikan lagu nasional Berkibarlah Benderaku ciptaan Ibu Sud. Selain itu juga memainkan lagu internasional ”Wind of Change” yang dipopulerkan oleh grup musik Scorpions.

Para peserta pemecahan rekor dunia pagelaran angklung tersebut dipandu oleh Saung Angklung Udjo.

”Saya dapat memastikan bahwa dengan 15.110 peserta Indonesia telah mencapai (pemecahan rekor),” kata Sonia Usirogochi, penilai resmi GWR dikutip dari laman Setkab.

Ia mengatakan, per bulan lalu, Indonesia telah memiliki 124 Guinness World Record. Jakarta punya 13 rekor dunia.

Pada kesempatan itu, Sonia menyerahkan sertifikat rekor dunia tersebut kepada Tri Suswati Tito Karnavian, yang merupakan Ketua Umum Organisasi Aksi Solidaritas Era Kabinet Indonesia Maju (OASE KIM) sekaligus ketua panitia pergelaran. Sertifikat selanjutnya diserahkan kepada Ibu Negara Iriana Joko Widodo (Jokowi).

Tri Tito Karnavian selaku ketua panitia menyampaikan bahwa pemecahan rekor dunia ini merupakan persembahan untuk HUT ke-78 kemerdekaan RI.

”Kami bertekad ini menjadi persembahan hadiah ulang tahun ke-78 Republik Indonesia tahun 2023,” ujar Tri.

kegiatan yang diinisiasi oleh OASE KIM ini bertujuan untuk untuk meningkatkan rasa kecintaan terhadap budaya Indonesia yang direpresentasikan melalui pergelaran angklung terbesar di dunia.

Upaya pemecahan rekor tersebut, lanjut Tri, telah direncanakan sejak tahun lalu dan para peserta pun telah berlatih selama tiga bulan.

”Setelah upaya ini angklung akan terus bangkit, semakin dicintai semua generasi, dan menjadi bagian dari seni musik tidak hanya di daerah asalnya Jawa Barat dan negara Indonesia tapi bergaung di seluruh dunia,” tandasnya.

Angkulung sendiri sudah diakui UNESCO sebagai warisan budaya nonbenda sejak tahun 2010.

Komentar

Terpopuler