Dito Mahendra Masih Bungkam soal Senjata Api Ilegal di Rumahnya
Ali Muntoha
Selasa, 31 Oktober 2023 06:02:00
Murianews, Jakarta – Dito Mahendra, yang sempat buron hingga kini masih bungkam soal asal-usul senjata api ilegal yang ditemukan di rumahnya. Polri juga mencurigai adanya keterlibatan tiga orang saat pelarian Dito Mahendra.
Ada 15 senjata api yang ditemukan saat KPK melakukan penggeledahan di rumah Dito Mahendra beberapa waktu lalu. Senjata itu kemudian dilimpahkan ke Polri untuk diselidiki, hasilnya sembilan senpi dinyatakan ilegal.
Direktur Tindak Pidana Umum (Dirtipidum) Bareskrim Polri Brigjen Djuhandhani Rahardjo Puro mengakui jika Dito Mahendra masih bungkam soal asal-usul sembilan senpi ilegal tersebut.
”Kalau dari pengakuan senjata, sampai sekarang saudara DM masih tutup mulut, tidak mau memberikan keterangan,” katanya dikutip Murianews.com dari Humas Polri, Selasa (31/10/2023).
Meski demikian menurut dia, Polri masih bisa untuk melakukan pengembangan asal usul senjata api ilegal itu.
“Dia tidak mengaku, namun alat bukti-bukti yang bisa kita gunakan untuk menjerat, ini tidak masalah. Nanti kita akan tetap mengembangkan permasalahan ini,” lanjut Djuhandhani.
Djuhandani menegaskan, kasus senpi ilegal yang melibatkan Dito Mahendra, masih terus diusut. Penyidik telah mengirim berkas perkara kasus tersebut ke Kejaksaan.
Namun, menurut dia, jaksa menyatakan berkas belum lengkap dan dikembalikan ke penyidik atau P-19. Adapun kini, penyidik masih memperbaiki berkas perkara tersebut sesuai dengan petunjuk yang diberikan jaksa.
Sebelumnya, Dito Mahendra sempat buron dan ditangkap polisi di sebuah vila di kawasan Canggu, Badung, Bali, pada Kamis (7/9/2023) lalu. Dito Mahendra ditangkap seorang diri dan tanpa perlawanan.
Djuhandani Rahardjo Puro mengatakan, ada tiga orang yang dicurigai terlibat membantu Dito Mahendra melarikan diri.
Tiga orang yang dicurigai penyidik, ada yang bertaut relasi dengan Dito. Namun, saat disinggung soal adanya keterlibatan mantan kekasih Dito Mahendra, Nindy Ayunda dalam perkara ini, Djuhandani hanya menjawab diplomatis.
”Kita lihat nanti. Yang jelas itu sudah merupakan bagian daripada penyelidikan ataupun penyidikan kita,” pungkasnya.



