Murianews, Jakarta – Indonesia terpilih sebagai anggota Dewan Eksekutif UNESCO periode 2023-2027 pada pemilihan di Markas Besar UNESCO di Paris, Perancis, Rabu (15/11/2023). Indonesia berhasil mendapat dukungan dari 154 negara.
Indonesia menempati posisi tertinggi kedua di Kelompok IV dalam perebutan kursi Dewan Eksekutif UNESCO dari kawasan Asia Pasifik.
Ada delapan negara di Asia Pasifik yang mendaftar untuk menjadi anggota Dewan Eksekutif UNESCO, sementara kuota yang disiapkan hanya untuk enam negara.
Mohamad Oemar, Duta Besar Republik Indonesia untuk Prancis, Andorra, dan Monako yang merupakan Delegasi Tetap RI untuk UNESCO, menyampaikan terima kasih atas dukungan tak tergoyahkan dari negara-negara anggota UNESCO.
”Indonesia berkomitmen untuk terlibat aktif dan bekerja sama dengan negara-negara anggota lainnya untuk memastikan kemajuan dan keberlanjutan dalam berbagai bidang yang menjadi fokus UNESCO,” katanya dikutip Murianews.com dari laman Kemlu, Kamis (16/11/2023).
Ia menegaskan, misi UNESCO, yang sangat penting dalam mendorong perdamaian global dan kesejahteraan umat manusia, diakui sebagai tonggak berharga oleh Indonesia.
”Kami sangat menghargai prinsip-prinsip pluralisme, multilateralisme, dan kerja sama internasional; yang menjadi kunci keberhasilan dalam menjawab tantangan dunia termasuk meraih tujuan Agenda Pembangunan Berkelanjutan di seluruh area kompetensi yang menjadi mandat UNESCO," ujar Dubes Oemar.
Selain Indonesia, negara-negara kawasan Asia-Pasifik lainnya yang juga terpilih sebagai anggota Dewan Eksekutif UNESCO periode yang sama adalah Pakistan, Bangladesh, Sri Lanka, Korea Selatan, dan Australia.
Dalam pemilihan tersebut, terdapat 188 Negara anggota UNESCO yang hadir dan hanya 181 Negara yang memenuhi syarat untuk memberikan suara.



