Cadangan air tersebut pun sudah siap untuk didistribusikan bilamana ada wilayah yang mengalami kekeringan rumah tangga.
Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Kudus Djunaedi mengungkapkan, sejauh ini memang belum ada wilayah yang mengalami kekeringan ekstrem. Namun sejumlah langkah harus segera disiapkan agar tidak terlambat dalam penanganannya.
”Untuk saat ini jika berbicara potensi memang ada di Kecamatan Undaan (berpotensi kekeringan),” ucapnya usai rapat koordinasi penanganan kekeringan di Aula BPBD Kudus, Kamis (8/6/2023) .
Selain penyiapan jutaan liter air bersih, BPBD Kudus juga telah aktif untuk menanam pohon di sekitaran mata air. Beberapa di antaranya juga sudah tumbuh sehingga bisa menjaga kualitas mata air yang ada.
”Sama seperti yang kami lakukan di atas Rejenu itu, beberapa pohon yang ditanam berhasil tumbuh dan semoga itu bisa menjaga mata airnya,” ungkapnya.
Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) sendiri memprediksi kekeringan di Kudus akan berlangsung selama enam bulan ke depan. Terhitung bulan Mei hingga Oktober mendatang.
Namun kenyataan di lapangan, kekeringan di Kudus masih aman dari kekeringan. Meski diakui BPBD, sejumlah mata air mulai berkurang airnya.Data dari BPBD Kudus, kekeringan terparah selama kurun waktu beberapa tahun belakangan terjadi di tahun 2019 silam. Di mana jumlah permintaan air bersih waktu itu berada di kisaran 655 ribu liter air bersih.https://youtu.be/n-vxYW6AzOQEditor: Supriyadi
Murianews, Kudus – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Kudus, Jawa Tengah, menyiapkan satu juta liter air bersih untuk penanggulangan kekeringan di Kudus tahun 2023. Jumlah tersebut setara dengan 200 tangki air bersih berkapasitas 5.000 liter
Cadangan air tersebut pun sudah siap untuk didistribusikan bilamana ada wilayah yang mengalami kekeringan rumah tangga.
Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Kudus Djunaedi mengungkapkan, sejauh ini memang belum ada wilayah yang mengalami kekeringan ekstrem. Namun sejumlah langkah harus segera disiapkan agar tidak terlambat dalam penanganannya.
Baca: Antisipasi Kekeringan, Begini Skema yang Disiapkan Pemkab Kudus
”Untuk saat ini jika berbicara potensi memang ada di Kecamatan Undaan (berpotensi kekeringan),” ucapnya usai rapat koordinasi penanganan kekeringan di Aula BPBD Kudus, Kamis (8/6/2023) .
Selain penyiapan jutaan liter air bersih, BPBD Kudus juga telah aktif untuk menanam pohon di sekitaran mata air. Beberapa di antaranya juga sudah tumbuh sehingga bisa menjaga kualitas mata air yang ada.
”Sama seperti yang kami lakukan di atas Rejenu itu, beberapa pohon yang ditanam berhasil tumbuh dan semoga itu bisa menjaga mata airnya,” ungkapnya.
Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) sendiri memprediksi kekeringan di Kudus akan berlangsung selama enam bulan ke depan. Terhitung bulan Mei hingga Oktober mendatang.
Baca: Sektor Pertanian Tiga Kecamatan di Kudus Berpotensi Terjadi Kekeringan
Namun kenyataan di lapangan, kekeringan di Kudus masih aman dari kekeringan. Meski diakui BPBD, sejumlah mata air mulai berkurang airnya.
Data dari BPBD Kudus, kekeringan terparah selama kurun waktu beberapa tahun belakangan terjadi di tahun 2019 silam. Di mana jumlah permintaan air bersih waktu itu berada di kisaran 655 ribu liter air bersih.
https://youtu.be/n-vxYW6AzOQ
Editor: Supriyadi