Pemkab Didesak Tambah Paket Pelatihan Buruh Rokok di Kudus
Anggara Jiwandhana
Senin, 4 Desember 2023 10:28:00
Murianews, Kudus – Federasi Serikat Pekerja Rokok Tembakau Makanan Minuman Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (FSP RTMM-SPSI) Kabupaten Kudus, Jawa Tengah mendesak pemerintah kabupaten (Pemkab) untuk menambah paket pelatihan buruh rokok di tahun 2024.
Hal tersebut diharapkan agar makin banyak buruh rokok yang memiliki kompetensi tambahan usai menerima pelatihan tersebut.
Ketua RTMM Kudus Subaan Abdul Rohman mengungkapkan, pemerintah daerah seharusnya bisa menambah jumlah pelatihan buruh rokok tahun depan. Mengingat anggaran cukai yang digelontorkan pada Pemkab juga akan bertambah yakni sekitar Rp 300-an miliar.
”Harusnya nambah dong, kalau tidak salah itu untuk Balai Latihan Kerja (BLK) itu sekitar 15 persen, itu kan ya banyak ya,” ucapnya Senin (4/12/2023).
Dia menambahkan, saat ini saja, RTMM sudah menyediakan 19 jenis pelatihan untuk para buruh rokok di bawah naungannya. Namun hal tersebut masih kurang karena banyaknya anggota mereka.
”Kami juga tengah berkomunikasi dengan provinsi, mereka kan juga ada, nah biar ditarik ke sini pelatihannya, Kudus ini kan banyak sekali pekerja rokoknya dan juga keluarga pekerja rokoknya,” tekan dia.
Di sisi lain, Dinas Tenaga Kerja Perindustrian Koperasi dan UKM (Disnaker Perinkop UKM) Kudus, Jawa Tengah, justru hanya mendapat alokasi anggaran Rp 4,5 miliar untuk pelatihan buruh rokok atau keluarga buruh rokok di tahun 2024.
Anggaran itu turun hampir 50 persen dibanding tahun ini yang mencapai Rp 8 miliar. Imbas dari penurunan anggaran ini adalah pada menurunnya jumlah pelatihan yang akan diselenggarakan oleh Balai Latihan Kerja (BLK).
Di mana pada tahun 2024 nanti, hanya ada 26 jenis pelatihan saja. Sementara di tahun ini, ada sekitar 40-an jenis pelatihan.
Kepala Dinas Tenaga Kerja Perindustrian Koperasi dan Usaha Mikro Kecil (Disnaker Perinkop UKM) Kudus Rini Kartika Hadi Ahmawati mengungkapkan, anggaran untuk pelatihan memang cenderung fluktuatif dari tahun ke tahun.
Hanya, di dua tahun terakhir ini mengalami penurunan. Meski demikian, dia tetap optimis anggaran itu bisa memberikan manfaat bagi masyarakat Kudus.
Editor: Supriyadi



