Rabu, 19 November 2025

Murianews, Kudus – Ribuan pelayat terdiri keluarga, kolega hingga para santri mengantarkan jenazah KH Em Nadjib Hassan ke persemayaman terkahirnya, di Pemakaman Sedio Luhur Krapyak, di Desa Bakalankrapyak, Kecamatan Kaliwungu, Kabupaten Kudus, Jawa Tengah, Jumat (9/2/2024) malam.

Almarhum, diantar dari kediaman rumahnya di Jalan Menara Nomor 1, Desa Kauman, Kecamatan Kota dengan cara dipanggul. Gus Mus dan Gus Baha juga sempat memanggul jenazah saat menuju Masjid Menara Kudus untuk disalatkan.

Saat prosesi salat jenazah pun para pelayat berdesakan untuk ikut menyolatkan jenazah almarhum. Hingga akhirnya, jenazah diantar ribuan pelayat ke persemayaman terakhirnya.

Gus Mus sendiri mewakili keluarga mengucapkan permohonan maaf sebesar-besarnya kepada semua pelayat yang hadir bilamana almarhum memiliki salah kata dan perbuatan.

Beliau juga meminta kepada siapaun yang masih memiliki sangkutan dengan almarhum untuk menghubunginya.

”Jika ada urusan apapun yang belum terselesaikan dengan beliau, bilanglah kepada saya,” kata Gus Mus menggunakan Bahasa Jawa halus di rumah duka.

Gus Mus juga bersaksi jika seorang KH Em Nadjib Hassan adalah seorang yang baik.

”Saya sahabatnya dan saya bersaksi sendiri bahwa dia adalah orang yang baik,” ungkapnya.

Setelah itu, Gus Baha langsung memandu doa sebelum akhirnya jenazah diberangkatkan dari rumah duka.

KH Najib Hasan sendiri cukup lama menjadi Ketua Yayasan Masjid Menara dan Makam Sunan Kudus. Beliau dikenal sebagai sosok yang tegas namun tetap bisa bercanda tergantung situasinya.

Selain itu, mendiang juga menjabat sebagai Ketua Paguyuban Pemangku Makam Aulia Se-Jawa serta A’wan PBNU masa khidmah 2022-2027.

Meski lahir di area Menara Kudus, namun KH Em Nadjib Hassan tidak mengenyam pendidikan pesantren secara langsung. Beliau mendalami ilmu keislamannya dari tokoh-tokoh idolanya. Yakni KH HM Sya'roni Ahmadi, KH Turaichan Adjhuri dan juga Gus Mus alias K.H. Ahmad Mustofa Bisri.

Selain aktif di Yayasan Menara, mendiang KH Em Nadjib juga aktif di Nahdlatul Ulama. Beliau sudah aktif sejak tahun 1998 di tingkat Jawa Tengah sampai tahun 2012.

Kemudian pada tahun 2015, mendiang didaulat sebagai Ketua Bahtsul Masail NU Kudus.

Komentar

Berita Terkini

Terpopuler