Rabu, 19 November 2025

Murianews, Kudus – Ketua DPRD Kabupaten Kudus Masan meminta Dinas Pertanian dan Pangan (Dispertan) Kudus untuk lebih proaktif lagi dalam hal penganggulangan kejadian sawah padi puso akibat banjir.

Salah satunya adalah dengan melakukan pendataan maupun komunikasi dengan petani agar mereka mau mengikuti asuransi usaha tani padi (AUTP).

”Memang cukup disayangkan kemarin banyak tanaman padi yang puso dan tidak terasuransi, ya bagaimana, ini bisa jadi bahan evaluasi untuk ke depan,” kata Masan, Rabu (3/4/2024).

Dinas, sambung dia, bisa saja ikut mencover pembayaran asuransi. Apalagi ia dengar preminya tidak terlalu memberatkan. Namun jika memang pada akhirnya APBD tidak menyanggupi, maka bisa disosialisasikan lebih baik lagi agar petani mau.

”Lakukan pendataan dulu, kan polanya sama, sawah-sawah yang banjir di area mana saja seringnya, itu dilakukan pendataan dengan baik,” ungkapnya.

Data dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kudus sendiri, jumlah sawah yang terendam akibat bencana banjir di Kudus di pertengahan Maret kemarin mencapai dua ribuan hektare.

Mayoritas lahan pertanian yang tergenang banjir berada di Kecamatan Undaan. Di antaranya berada di Desa Karangrowo, yang jumlah lahan persawahan yang terendam banjir dan terancam gagal panen diperkirakan mencapai 350 hektare.

Dalam AUTP sendiri biasanya masing-masing hektare sawah yang terendam banjir dan puso akan mendapat ganti rugi sebesar Rp 6 juta.

Editor: Supriyadi

Komentar

Berita Terkini

Terpopuler