Rabu, 19 November 2025

Murianews, Kudus – Organisasi angkutan darat (Organda)  Kabupaten Kudus, Jawa Tengah, memastikan kenaikan ongkos mudik Lebaran tahun 2024 tidak akan kelewat batas. Mengingat akan ada tarif batas atas dan batas bawah yang dimungkinkan akan diterapkan.

Ketua DPC Organda Kudus Mahmudun menyebutkan, Organda tengah berkoordinasi dengan beberapa pihak terkait soal ini. Sehingga nantinya, baik pemudik maupun pemilik jasa otobus sama-sama diuntungkan.

”Kami akan segera komunikasikan berapa tarif rekomendasi sesuai regulasi yang berlaku, sehingga tidak ada pihak yang merasa dirugikan, yang jelas tidak akan kelewatan,” ucapnya pada Murianews.com Rabu (3/4/2024).

Organda, sambung dia, juga telah mengingatkan kepada para perusahaan otobus di Kota Kretek untuk mulai melakukan pengecekan masing-masing armadanya lebih dini. Atau sebelum masuk arus mudik lebaran tahun 2024 ini.

Ada sejumlah hal wajib yang perlu diperhatikan para pengusaha bus sebelum menerjunkan armadanya kelak. Di mana yang paling penting, adalah faktor teknisnya. Seperti kelayakan rem, mesin, elektrisasi, dan ban armada.

Selain itu, Organda juga meminta untuk tidak menggunakan sopir tembak saat menjalankan armada busnya ketika arus mudik Lebaran tahun 2024 ini. Dengan begitu, diharapkan tingkat kecelakaan akibat kelalaian manusia bisa diminimalisir.

Jumlah pemudik yang akan pulang ke Kabupaten Kudus, Jawa Tengah, saat arus mudik Lebaran diprediksi naik sekitar 15 persen di tahun 2024. Kondisi yang sama juga terjadi di masa mudik saat hari Lebaran, di mana persentasenya juga ikut naik 15 persen.

Kepala Dinas Perhubungan atau Dishub Kudus Catur Sulistiyanto mengungkapkan, jika tahun sebelumnya jumlah pemudik pada masa arus mudik (mulai H-7 ke H-1 Lebaran) di Kudus mencapai 14.974 orang, maka jumlah itu akan mengalami kenaikan menjadi sekitar 17.220 orang.

Kemudian pada masa Lebaran (H1 dan H2 Lebaran) yang sebelumnya ada 2.970 orang juga akan mengalami kenaikan menjadi sekitar 3.415 orang.

Editor: Supriyadi

Komentar