Pengelolaan Sampah di Kudus Sedang Tidak Beres
Anggara Jiwandhana
Minggu, 21 April 2024 20:16:00
Murianews, Kudus – Pengelolaan sampah di Kabupaten Kudus, Jawa Tengah, sedang tak beres. Banyak warga mengeluh jika sampahnya terlambat diambil dalam beberapa pekan kebelakang.
Salah satunya Warga Desa Dersalam, Kecamatan Bae, Bustomi Ali. Dia mengatakan jika tumpukan sampah sekarang mulai sering terjadi.
”Sepekan ini sudah sampah belum diambil, apa yang salah kami kurang tahu, pokoknya setelah Lebaran ini sering terjadi sampah numpuk,” ujar dia Minggu (21/4/2024).
Dia pun berharap permasalahan ini segera berakhir sehingga tidak terjadi penumpukan sampah yang berlebihan.
Di Tempat Pembungan Akhir atau TPA Tanjungrejo sendiri, kini mulai kerap dijumpai antrean truk sampah untuk masuk ke kawasan buangan akhir tersebut. Usut punya usut, salah satu sumber penyebabnya adalah karena rusaknya alat berat untuk pengelolaan sampah di sana.
Kepala Dinas Perumahan Kawasan Pemukiman dan Lingkungan Hidup (PKPLH) Kudus Abdul Halil mengakui jika dua alat untuk pengelolaan sampah di TPA sedang rusak. Yakni doser sampah dan excavator.
Akibatnya, hampir tiap hari banyak kendaraan pengangkut sampah antre masuk TPA karena lamanya proses penataan sampah baru.
”Memang begitu fakta di lapangan, karena alat kami (doser dan excavator) yang digunakan untuk menata sampah rusak,” ujarnya dalam pesan singkat pada awak media, Minggu malam.
Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Tanjungrejo di Desa Tanjungrejo Kecamatan Jekulo, Kabupaten Kudus, Jawa Tengah, kian hari makin mirip perbukitan dengan sampah di atasnya.
Tumpukan sampah bercampur tanah, bahkan sudah menggerus area Taman TPA Tanjungrejo yang dulu sempat menjadi area rindang di kawasan tersebut.
Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kudus, Jawa Tengah, saat ini, memang masih menggunakan metode controlled landfill. Adapun caranya adalah dengan menimbun sampah dengan lapisan tanah urug. Sehingga wajar kemudian jika sedikit demi sedikit membentuk bukit.
Ketinggian urugan tanah Di TPA Tanjungrejo, hingga awal tahun lalu punn diperkirakan telah mencapai belasan meter dan kemungkinan terus meninggi belakangan.
Truk pengangkut sampah dan kendaraan pengangkut lainnya harus menyusuri jalan tanjakan dari urugan pasir untuk akhirnya membuang sampahnya di bagian atas.
Murianews, Kudus – Pengelolaan sampah di Kabupaten Kudus, Jawa Tengah, sedang tak beres. Banyak warga mengeluh jika sampahnya terlambat diambil dalam beberapa pekan kebelakang.
Salah satunya Warga Desa Dersalam, Kecamatan Bae, Bustomi Ali. Dia mengatakan jika tumpukan sampah sekarang mulai sering terjadi.
”Sepekan ini sudah sampah belum diambil, apa yang salah kami kurang tahu, pokoknya setelah Lebaran ini sering terjadi sampah numpuk,” ujar dia Minggu (21/4/2024).
Dia pun berharap permasalahan ini segera berakhir sehingga tidak terjadi penumpukan sampah yang berlebihan.
Di Tempat Pembungan Akhir atau TPA Tanjungrejo sendiri, kini mulai kerap dijumpai antrean truk sampah untuk masuk ke kawasan buangan akhir tersebut. Usut punya usut, salah satu sumber penyebabnya adalah karena rusaknya alat berat untuk pengelolaan sampah di sana.
Kepala Dinas Perumahan Kawasan Pemukiman dan Lingkungan Hidup (PKPLH) Kudus Abdul Halil mengakui jika dua alat untuk pengelolaan sampah di TPA sedang rusak. Yakni doser sampah dan excavator.
Akibatnya, hampir tiap hari banyak kendaraan pengangkut sampah antre masuk TPA karena lamanya proses penataan sampah baru.
”Memang begitu fakta di lapangan, karena alat kami (doser dan excavator) yang digunakan untuk menata sampah rusak,” ujarnya dalam pesan singkat pada awak media, Minggu malam.
Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Tanjungrejo di Desa Tanjungrejo Kecamatan Jekulo, Kabupaten Kudus, Jawa Tengah, kian hari makin mirip perbukitan dengan sampah di atasnya.
Tumpukan sampah bercampur tanah, bahkan sudah menggerus area Taman TPA Tanjungrejo yang dulu sempat menjadi area rindang di kawasan tersebut.
Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kudus, Jawa Tengah, saat ini, memang masih menggunakan metode controlled landfill. Adapun caranya adalah dengan menimbun sampah dengan lapisan tanah urug. Sehingga wajar kemudian jika sedikit demi sedikit membentuk bukit.
Ketinggian urugan tanah Di TPA Tanjungrejo, hingga awal tahun lalu punn diperkirakan telah mencapai belasan meter dan kemungkinan terus meninggi belakangan.
Truk pengangkut sampah dan kendaraan pengangkut lainnya harus menyusuri jalan tanjakan dari urugan pasir untuk akhirnya membuang sampahnya di bagian atas.