Rabu, 19 November 2025

Murianews Kudus –  Pemerintah Desa Langgardalem, Kecamatan Kota, Kudus, Jawa Tengah kembali menyelenggarakan Festival Kali Gelis sebagai upaya pengembangan wisata sejarah di Kudus. Utamanya untuk sejarah kretek yang sudah menjadi ikon Kudus.

Pemerintah desa, ingin terus menghidupkan napas sejarah industri rokok kretek di yang berasal dari desa tersebut. Yakni oleh saudagar kretek Nitisemito. Acara akan dimulai per Jumat (31/5/2024) hingga Minggu (2/6/2024).

Festival Kali Gelis pada tahun ini akan mengambil tema "Kretek Pulang ke Rumah #2". Tema ini diharapkan dapat membangun atmosfer Kota Kudus dalam balutan sejarah kretek.

Kretek, tambah dia, tidak hanya menyangkut soal industri rokok tetapi juga sudah menjadi identitas Kota Kudus yang mempengaruhi perilaku dan budaya masyarakat.

Kegiatan ini juga merupakan bentuk kelanjutan kegiatan "Kretek Pulang ke Rumah 2023" yang diselenggarakan oleh Kudus Tobacco Lagacy dan Republik Tembakau Akar Roemput (RTAR) dan dalam rangka "Nguri-uri" budaya kretek di Kota Kudus.

Pelaksaannya akan melibatkan pelaku UMKM dan komuntas hobi yang ada, serta para pemangku kepentingan penggerak ekonomi dan kebudayaan di Kudus

”Sejarah industri kretek di Kabupaten Kudus diawali dari Desa Langgardalem oleh Nitisemito yang sebagian peninggalannya masih ada sampai sekarang,” kata Lurah Desa Langgardalem Muhammàd Khoirul Amin.

Festival Kali Gelis ini akan dimeriahkan oleh komunitas Cerita Kudus Tuwa (CKT) yang akan menawarkan Tour "Kampung Juragan Kretek" yang ada di sekitar desa Langgardalem dengan mengunjungi beberapa rumah peninggalan Nitisemito salah satunya adalah omah kembar.

”Beberapa koleksi peninggalan sang Raja Kretek Nitisemito yang otentik akan dapat disaksikan,” ujarnya.

Ia berharap kegiatan tersebut dapat jadi kegiatan tahunan yang nantinya dapat menjadi pengembangan wisata sejarah kretek di Desa Langgardalem.

Kepala Seksi Penyuluhan dan Layanan Informasi Kantor Pengawasan dan Pelayanan Bea dan Cukai (KPPBC) Tipe Madya Cukai Kudus Sandy Hendratmo menambahkan, festival ini merupakan sebuah inisiatif masyarakat yang patut didukung.

 ”Saya berharap sinergi Bea Cukai dengan gerakan masyarakat yang murni muncul dari akar rumput ini dapat membangun penyadaran baik dari kalangan petani tembakau, industri tembakau bahkan pada konsumen produk hasil tembakau, bahwa cukai hasil tembakau adalah salah satu bentuk partisipasi masyarakat dalam bela negara,” ungkapnya.

 

 

Komentar