Diskominfo: Serangan Siber ke Pemkab Kudus Capai 2 Juta Lebih
Anggara Jiwandhana
Kamis, 27 Juni 2024 22:14:00
Murianews, Kudus – Diskominfo Kudus, Jawa Tengah, mencatat adanya serangan siber ke website Pemkab Kudus pada bulan Juni sudah sebanyak 2 juta kali.
Beruntungnya, serangan-serangan siber tersebut berhasil ditangkal tim khusus yang dibentuk oleh Diskominfo Kudus. Tim ini dinamai tim Security Operations Center (SOC) yang bertugas memantau seluruh situs yang dimiliki oleh Pemkab Kudus.
”Hasil Pantaun tim SOC, bulan ini saja, terdapat 2 juta lebih serangan siber. Hampir setiap hari ada serangan siber yang kami deteksi dan ini masih bisa kami atasi,” ucap Kepala Diskominfo Kudus Dwi Yusi Sasepti Kamis (27/6/2024).
Serangan yang dilakukan, sambung dia, kebanyakan dengan memasang iklan judi online di website pemerintah. Pola serangan yang dilakukan pun selalu berbeda. Hal inilah yang membuat tim SOC terus dipacu mengupdate kemampuan untuk melawan serangan siber.
”Serangannya punya formula yang berbeda setiap harinya. Kami pun terus menyesuaikan biar bisa menangkis aksi jahat siber,” lanjut Yusi
Tim SOC, sambung Yusi, akan terus memantau seluruh website dengan domain kuduskab.go.id.
”Kami berusaha maksimal agar website dan aplikasi layanan milik Pemerintah Kabupaten Kudus yang dikelola oleh OPD yg ada di Pemkab Kudus tidak diserang peretas. Terutama iklan judi online,” tambahnya.
Selain SOC, Kabupaten Kudus juga memiliki CSIRT yang bertugas untuk mencegah, mengelola dan menanggapi insiden serangan siber. Yusi menjelaskan situs CSIRT bisa diakses siapapun.
Sehingga masyarakat bisa melaporkan situs pemerintah mana yang sedang diretas. Laporan kemudian akan ditindaklanjuti selama 1x24 jam.
”Tak hanya mencegah, kami juga menyiapkan layanan pelaporan adanya serangan siber yang bisa diakses umum. Ada nomor Whatsapp nya juga untuk memudahkan masyarakat,” jelasnya
Tim CSIRT Kudus juga bekeja sama dengan BSSN. Sehingga dapat membantu situs pemerintah kabupaten/kota lainnya yang terkena serangan siber. Yusi menjelaskan hal ini sebagai bagian pelayanan untuk menindak pelaku kejahatan siber.
”Kami juga siap membantu website pemerintah kabupaten/kota lainnya yang diserang peretas dan belum mempunyai tim CSIRT,” tandasnya.



