Rabu, 19 November 2025

Murianews, Kudus – Pemerintah Provinsi Jawa Tengah mencatat ada sebanyak 60 ribu hektare sawah di Jateng yang terendam banjir sepanjang awal tahun ini.

Meski begitu, Pj Gubernur Jawa Tengah Nana Sudjana memastikan produksi gabah di wilayahnya tidak akan terlalu terpengaruh dengan kondisi tersebut.

Nana mengungkapkan, bulan Februari hingga April 2025 akan memasuki masa panen tanaman padi. Namun masa panen di rentang tiga bulan tersebut dimungkinkan tidak terdampak cuaca ekstrem.

”Kami memang prihatin karena di Jateng terdapat 60.000 hektare sawah yang tergenang banjir, namun kami tetap optimistis target produksi 4,8 juta ton gabah kering panen (GKP) atau setara 2,3 juta ton beras pada periode Februari-April 2025 bisa tercapai,” ucapnya baru-baru ini.

Target sebesar itu, sambung dia, akan diperoleh dari luas areal tanam 688.000 hektare yang tersebar di 32 kabupaten/kota di Jateng. ”Target 2,3 juta ton GKP itu, setara dengan 2,3 juta ton beras,” ujarnya.

Gabah hasil produksi petani, kata dia, juga akan diserap oleh Bulog, untuk tahap awal sebanyak 20 persen.

Terkait hal itu, kata dia, pihaknya memang sudah menggelar rapat dengan Bulog terkait serapan gabah dan beras untuk mendukung swasembada pangan agar target percepatan serapan bisa tercapai.

”Berdasarkan instruksi Presiden Prabowo Subianto, maka harga beli gabah dari petani telah ditentukan sebesar Rp6.500 per kilogram. Sedangkan harga beli beras Rp12.000 per kg,” ungkapnya.

Kondisi di Kudus... 

  • 1
  • 2

Komentar

Terpopuler