Namun yang jelas, penutupan dilakukan sebagai bentuk evaluasi atas jatuhnya dua pendaki asing selama dua hari beruntun di jalur pendakian Gunung Rinjani itu.
Pertama, pendaki asal Swiss Benedikt Emmenegger (46) yang terperosok saat turun dari Plawangan menuju Segara Anak pada Rabu (16/7/2025). Kemudian, pada Kamis (17/7/2025), pendaki asal Belanda yang tinggal di Denmark, Sarah Tamar van Hulten, dilaporkan juga terjatuh di jalur Pelawangan Sembalun menuju Danau Segara Anak.
Sebelum itu juga ada satu pendaki Malaysia bernama Nazli bin Awang Mahat yang dikabarkan tergelincir. Ia terjatuh sekitar 200 meter ke arah danau karena kondisi jalur yang licin pada 29 Juni.
TNGR menyebut penutupan jalur pendakian dari Semablun ke Segara Anak itu sebagai usaha preventif menghindari jatuhnya korban berikutnya.
"Kami lihat beberapa kejadian banyak terjadi di jalur Pelawangan Sembalun menuju Danau Segara Anak. Kami lihat dalam waktu dekat, mungkin besok kami mulai bekerja untuk menghindari kecelakaan berikutnya," kata Kepala TNGR, Yarman sebagaimana dikutip dari detikbali, Jumat (18/7/2025).
Murianews, Lombok – Balai Taman Nasional Gunung Rinjani (TNGR) memutuskan untuk menutup sementara jalur pendakian dari Pelawangan Sembalun menuju Danau Segara Anak. Belum ada keterangan waktu sampai kapan jalur pendakian favorit pendaki itu akan ditutup.
Namun yang jelas, penutupan dilakukan sebagai bentuk evaluasi atas jatuhnya dua pendaki asing selama dua hari beruntun di jalur pendakian Gunung Rinjani itu.
Pertama, pendaki asal Swiss Benedikt Emmenegger (46) yang terperosok saat turun dari Plawangan menuju Segara Anak pada Rabu (16/7/2025). Kemudian, pada Kamis (17/7/2025), pendaki asal Belanda yang tinggal di Denmark, Sarah Tamar van Hulten, dilaporkan juga terjatuh di jalur Pelawangan Sembalun menuju Danau Segara Anak.
Sebelum itu juga ada satu pendaki Malaysia bernama Nazli bin Awang Mahat yang dikabarkan tergelincir. Ia terjatuh sekitar 200 meter ke arah danau karena kondisi jalur yang licin pada 29 Juni.
TNGR menyebut penutupan jalur pendakian dari Semablun ke Segara Anak itu sebagai usaha preventif menghindari jatuhnya korban berikutnya.
"Kami lihat beberapa kejadian banyak terjadi di jalur Pelawangan Sembalun menuju Danau Segara Anak. Kami lihat dalam waktu dekat, mungkin besok kami mulai bekerja untuk menghindari kecelakaan berikutnya," kata Kepala TNGR, Yarman sebagaimana dikutip dari detikbali, Jumat (18/7/2025).
Juga diumumkan melalui Instagram TNGR....
"PENGUMUMAN PENUTUPAN SEMENTARA PEMESANAN (BOOKING) TIKET PADA APLIKASI eRINJANI dan JALUR PENDAKIAN PELAWANGAN SEMBALUN MENUJU DAN DARI DANAU SEGARA ANAK," tulis unggahan Instagram TNGR, dikutip Jumat (18/7/2025).
”Dalam rangka peningkatan layanan wisata alam serta pengelolaan kawasan konservasi yang berkelanjutan, Balai Taman Nasional Gunung Rinjani menutup sementara: pemesanan tiket melalui aplikasi eRinjani dan aktivitas pendakian pada jalur Pelawangan Sembalun menuju dan dari Danau Segara Anak,” tambah mereka.
Penutupan pendakian pada jalur Pelawangan Sembalun menuju dan dari Danau Segara Anak dilakukan mulai 16 Juli 2025 dan berlaku hingga waktu yang akan diumumkan kemudian.
Meski demikian, pengunjung yang telah memiliki tiket tetap dapat melakukan pendakian sesuai tanggal yang tertera pada tiket. keterangan di akun itu.
Saat ini, TNGR tengah melakukan asesmen untuk menentukan bentuk dan kebutuhan teknis perbaikan jalur. Menurut Yarman, jalur tersebut memang tergolong ekstrem dan berbahaya bila tidak dilalui dengan hati-hati.
”Kalau orang tidak berhati-hati di jalur tersebut sangat berbahaya karena jalurnya cukup ekstrem,” ujarnya.
Pengunjung yang sudah memesan tiket pendakian masih diizinkan menuju puncak Rinjani. Namun, aplikasi eRinjani ditutup sementara untuk pendaftaran pendaki baru hingga batas waktu yang belum ditentukan.
”Tim kami masih bekerja, mendata apa-apa kebutuhan di sana entah itu memasang tali atau bentuknya seperti apa itu nanti,” kata Yarman.