Rabu, 19 November 2025

Murianews, Kudus – Aktifitas vulkanik Gunung Semeru terjadi pada Sabtu (9/3/2024). Gunung tertinggi di Pulau Jawa ini diketahui mengalami erupsi tiga kali dengan letusan setinggi 1 km.

Erupsi Semeru dilaporkan oleh Petugas Pos Pengamatan Gunung Api Semeru, Liswanto seperti dilansir CNNIndonesia.com. Kejadian itu berlansung pada pada pukul 06.23 WIB, 07.06 WIB dan 08.28 WIB.

"Pada pukul 08.29 WIB tercatat tinggi kolom letusan teramati sekitar 1.000 meter di atas puncak atau sekitar 4.676 meter di atas permukaan laut," kata Liswanto dalam laporan tertulisnya.

Dilaporkan oleh Liswanto, pada kejadian terakhir kolom abu akibat erupsi ini teridentifikasi berwarna putih dan abu-abu dengan intensitas sedang. Kolom abu tersebut mengarah ke Timur Laut.

Sebelumnya pada pukul 07.06 WIB, Semeru juga sudah mengalami erupsi dengan tinggi kolom abu vulkanik mencapai ketinggian sekitar 700 meter dari puncak. Kolom abu teramati berwarna putih hingga kelabu dengan intensitas sedang menuju arah utara.

Pada erupsi pertama Sabtu (9/3/2024) ini, yang terjadi pada pukul 06.23 WIB, kolom abu vulkanik diketahui mencapai ketinggian 800 meter. Kolom abu teramati berwarna putih hingga kelabu dengan intensitas sedang ke arah Barat.

Gunung Semeru yang tingginya 3.676 meter di atas permukaan air laut, sampai saat ini dinyatakan masih berstatus Siaga atau Level III. Dengan kejadian ini, PVMBG memberikan rekomendasi masyarakat dilarang melakukan aktivitas apapun sisi Tenggara.

Itu berlaku di sepanjang Besuk Kobokan, sejauh 13 km dari puncak Semeru yang menjadi pusat erupsi. Selain itu masyarakat juga tidak diperbolehkan melakukan aktivitas pada jarak 500 meter dari tepi sungai (sempadan sungai) di sepanjang Besuk Kobokan.

Sebab kejadian ini berpotensi menimbulkan perluasan awan panas dan aliran lahar hingga jarak 17 km dari puncak. Masyarakat juga tidak diperkenankan melakukan aktifitas dalam radius 5 km dari puncak Gunung Semeru, karena adanya potensi lontaran lava pijar.

Komentar

Terpopuler