Rabu, 19 November 2025

Murianews, Kudus – Ketua Umum Partai NasDem, Surya Paloh menyatakan, persatuan nasional harus diletakan di atas kepentingan Pemilu. Ini dikatakannya saat menyikapi perkembangan terkini yang terjadi di seputaran Pemilu 2024.

Terutama mengenai masalah Hak Angket, Surya Paloh menyatakan demokrasi di Indonesia tak menganut asas musyawarah mufakat, melainkan suara terbanyak. Karena itu NasDem masih akan mempertimbangkan jumlah suara jika fraksinya ikut mendorong hak angket.

DPR tidak hanya kali ini saja mengusulkan hak Angket. Namun khusus untuk Hak Angket tentang Pemilu 2024 ini menurutnya dikesankan seperti sangat mendesak. Sementara hal penting bagi NasDem hingga saat ini adalah persatuan nasional.

"Tapi concern NasDem itu adalah kepentingan nasional. Berulang kali saya katakan di mana saja. Persatuan nasional itu di atas kepentingan pemilu ini sendiri, menurut saya," katanya, Rabu (20/3/2024) malam, seperti dilansir CNNIndonesia.com.

Lebih jauh, Surya Paloh juga masih mempertanyakan efektivitas efektivitas yang akan diperoleh oleh NasDem atau siapapun yang melaksanakan hak angket dalam kondisi politik saat ini. Apakah bisa dipastikan hak angket bisa mendalami dugaan kecurangan Pemilu dan Pilpres 2024.

Paloh menyebut kekuatan fraksinya di DPR saat ini terbatas. Jikapun akan mendukung hak angket, hal itu mungkin dilakukan sebagai bentuk penghormatan terhadap hak konstitusional setiap anggota dewan.

"Saya pikir saya harus katakan ini, dengan energi partai NasDem yang relatif masih amat terbatas, kalaupun NasDem mendorong hak angket itu semata-mata karena penghormatan kepada hak konstitusional yang dimiliki oleh seluruh anggota dewan," ucap Paloh menambahkan.

Meski demikian, keputusan mengenai hak angket itu akan tetap diserahkan kepada setiap anggota dewan dari fraksinya di DPR. NasDem juga masih menunggu langkah konkret dari PDIP sebagai pemilik kursi terbanyak di DPR saat ini.

"Kami lihat dulu satu per satu, partai yang lebih besar dalam posisinya di DPR hari ini bukan NasDem sebagai partai terbesar. Bahkan rekan-rekan dari PDIP yang pertama sekali mengambil inisiatif untuk menggulirkan hak angket. Nah kita lihat ini sejauh mana progresnya berjalan," kata Paloh.

Komentar

Berita Terkini

Terpopuler