Kamis, 20 November 2025

Murianews, Jepara – Dewan Pimpinan Daerah (DPD) NasDem Jepara (Kabupaten Jepara, Jawa Tengah) diterpa isu tak sedap. Saat suhu politik jelang Pilkada Jepara mulai menghangat, NasDem diisukan menerima mahar politik bernilai miliaran dari salah satu bakal calon.

Isu ini menyeruak di sejumlah kalangan. Dikabarkan, uang mahar politik itu bahkan dibagi-bagikan kepada para calon legislatif (caleg) saat pemilu legislatif (pileg) Februari lalu. Uang mahar itu disebut-sebut sebagai mahar untuk mendapatkan rekomendasi partai agar bisa nyalon bupati Jepara lewat NasDem.

Ketua DPD Partai NasDem, Pratikno memberikan sanggahan terhadap beredarnya isu mahar miliaran ini. Dirinya memastikan NasDem Jepara tidak mengenal mahar politik, dan menyebut isu tersebut merupakan fitnah.

“Itu fitnah itu. Ngawur itu. Jangan sembrono. Nanti saya kasuskan kalau yang memfitnah itu. Kacau itu,” tegas Pratikno.

Pratikno juga memastikan tak ada uang pendaftaran dalam proses penjaringan bakal calon bupati atau wakil bupati yang saat ini berjalan di NasDem Jepara. Partainya membuka pintu lebar-lebar bagi siapapun yang ingin mendaftar sebagai bakal calon bupati lewat NasDem.

Pihaknya menyampaikan, penjaringan bakal calon merupakan agenda yang sudah ditetapkan oleh DPP NasDem. Harapannya, nama-nama yang muncul bisa disaring dari tingkatan paling bawah.

Pratikno menyebutkan, selama tujuh hari terakhir Nasdem Jepara telah membuka penjaringan. Sejauh itu, sudah ada enam orang yang mendaftar. Masing-masing adalah Witiarso Utomo, Muhammad Ibnu Hajar, Edy Khumaidi Mukhtar, Luluk Agus Yulianto, Farisal Adib dan Zainal Afrodi.

“Semua pendaftar nanti diperlakukan sama. Karena yang menentukan tetap pusat,” ujar Pratikno, Selasa (7/5/2024).

Setelah penjaringan ditutup, lanjut Pratikno, dokumen-dokumen pendaftar akan dikirim ke Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) NasDem Jawa Tengah. Setelah itu, dokumen akan diantar ke DPP.

Pratikno menambahkan, DPP Partai NasDem akan memberikan rekomendasi dengan mempertimbangkan elektabilitas dan popularitas melalui survei oleh lembaga survei yang kredibel.

Editor: Budi Santoso

Komentar

Berita Terkini

Terpopuler