Murianews, Pontianak – Limbah cair sawit di ternyata bisa digunakan untuk bahan baku pembangkit Listrik. Di Kalimantan Barat, limbah cair sawit disebut berpotensi menghasilkan Listrik hingga 300 MW.
General Manager PLN Unit Induk Distribusi (UID) Kalimantan Barat (Kalbar) Joice Lanny Wantania, menyampaikan hal ini. Disebutkannya, potensi Energi Baru Terbarukan (EBT) dari limbah cair sawit di Kalbar sangat menjanjikan.
"Kalbar memiliki perkebunan kelapa sawit seluas 2,2 juta hektare dan memiliki potensi untuk menjadi sumber EBT terutama dari limbah cairnya. Dengan luas yang ada potensi limbah cairnya untuk jadi biogas dapat menghasilkan tenaga listrik mencapai lebih dari 300 MW, "ujarnya di Pontianak, Jumat (10/5/2024) seperti dilansir Antara.
Namun demikian Joice Lany juga menyebut, meski Kalbar memiliki potensi ini, pemanfaatannya masih minim. Pembangkit Listrik Tenaga Bio (PLTBio) di Kalimantan dan khususnya Kalbar masih belum minim.
Dengan situasi ini, PLN tetap berkomitmen untuk mendorong transisi energi di Kalbar yang penuh potensi ini. Menurutnya PLN memiliki tanggung jawab dalam meningkatkan bauran energi EBT dan menjalankan transisi energi. Semua diarahkan untuk mendukung Indonesia mewujudkan target Net Zero Emission (NZE) 2060.
Untuk memproduksi listrik, proses pemanfaatan limbah cair pabrik kelapa sawit (LCPKS) atau yang lebih sering disingkat menjadi POME (Palm Oil Mill Effluent) merupakan bahan baku dikonversikan menjadi biogas. Gas inilah yang akan dijadikan penggerak turbin pembangkit.



