Rabu, 19 November 2025

Murianews, Aceh Singkil – Kabupaten Aceh Singkil, Daerah Istimewa Aceh, kini menjadi salah satu sentra produksi semangka. Pertanian di wilayah ini mampu menghasilkan 200 ton semangka dalam setahun.

Jumlah produksi semangka ini termasuk sangat bagus, menurut Pemerintah Kabupaten Aceh Singkil. Mereka mengklaim, keberhasilan ini berkat kegiatan sosialisasi dan bimbingan kepada kelompok tani yang ada di Aceh Singkil.

“Kalau dirupiahkan, rata-rata kelompok tani di Aceh Singkil bisa meraih pendapatan berkisar Rp35 juta hingga Rp40 juta per sekali panen,” kata Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura dan Peternakan Kabupaten Aceh Singkil, Syam’un Nasution di Aceh Singkil, seperti dilansir dari Antara Kamis (25/7/2024).

Tanaman semangka saat ini dikembangkan oleh kelompok tani di daerah Aceh Singkil. Pemerintah daerah telah berkolaborasi dengan perusahaan perkebunan Astra Grup, untuk keperluan bimbingan dan penyuluhan agar bisa meningkatkan produksi semangka.

Syam’un menyebutkan, kegiatan penyuluhan juga dilakukan bersama manajemen perusahaan perkebunan kelapa sawit Astra Grup di Aceh Singkil. Kegiatan pendukung itu, turut berdampak dalam meningkatkan produksi semangka minimal 1 hingga 1,5 ton di areal seluas 0,5 hingga 1 hektare.

Sedangkan untuk penjualan hasil panen semangka, para petani menjual secara langsung kepada agen pengepul. Harga per kilogram semangka berkisar antara Rp 3.500 hingga Rp 4.000 /kilogram.

Menjual panen semangka langsung ke agen pengepul, juga menjadikan pendapatan ekonomi dari para petani meningkat. Mereka mendapatkan harga jual yang lebih kompetitif.

Tanaman semangka, selain memiliki nilai ekonomis tinggi juga sangat efisien dalam pengelolaannya. Penanaman semangka tidak memerlukan waktu yang lama untuk bisa di panen. Dalam jangka waktu antara 2,5 bulan hingga tiga bulan para petani sudah bisa panen.

Komentar

Terpopuler