Murianews, Padang – Harimau Sumatera yang tertangkap jerat babi di Sungai Pua, Nagari Sungai Pua, Kecamatan Palembayan, Kabupaten Agam, Sumatera Barat, dipastikan mati karena kehabisan nafas. Jasad Harimau ini telah dilakukan pemeriksaan di RS Hewan Padang, Sumatera Barat.
Kepala Seksi Wilayah I BKSDA Sumbar, Antonius Vevri menyatakan Harimau Sumatera yang terkena jerat langsung dibawa ke Rumah Sakit Hewan Sumbar di Padang. Selanjutnya dilakukan nekropsi untuk memastikan kematian satwa, selain akibat terjerat jebakan babi.
Harimau Sumatera itu diangkut menggunakan ,mobil dari lokasi tertangkapnya, pada Kamis (25/7/2024) sekitar pukul 21.23 WIB. Kemudian baru sampai di Rumah Sakit Hewan Sumbar, Jumat (26/7) sekitar pukul 02.01 WIB dinihari.
Sesampai di Rumah Sakit Hewan Sumbar, tim medis langsung melakukan nekropsi, dimulai dari mengukur taring, telapak kaki, dan lainnya. Kepala Rumah Sakit Hewan Sumbar, drh. Idham Fahmi menyatakan kematian harimau sumatera itu disebabkan kaena tulang rawan trakea atau batang tenggorokan pecah.
Harimau Sumatera itu mengalami pecah tulang rawan trakea, karena trauma hiperemia atau darah yang mengalir lebih banyak dari biasanya. Sehingga bisa diduga satwa itu mati karena gagal pernapasan.
Gagal pernapasan itu terjadi karena leher Harimau Sumatera itu terjerat kabel gas dari jebakan babi yang dipasang warga. Jeratan pada leher harimau sumatera berkelamin betina itu membuat oksigen tidak bisa masuk ke paru-parunya.
Seperti dilansir dari Antara, Rumah Sakit Hewan Sumbar juga mengirimkan beberapa sampel organ tubuh harimau Sumatera ini ke Laboratorium Veteriner di Bukitinggi. Diantaranya adalah trakea harimau yang diduga kuat menjadi sebab kematiannya.
Lainya adalah organ paru karena ada beberapa kelainan yang ditemukan di bagian itu. Kemudian juga organ hati, karena juga ditemukan kelainan pada bagian ini. Organ-organ tersebut diharapkan bisa diteliti lebih detail, sehingga diagnosis awal dari harimau bisa saintifik dan dapat dipertanggungjawabkan secara medis.



